Koordinasi Pengendalian Inflasi Jelang Natal 2017 dan tahun baru 2018
Tegal – Dalam rangka menyikapi hari libur keagamaan yaitu natal 2017 dan tahun baru 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah ( High Level Meeting) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal di Ruang Rapat lantai 2 KPw BI, Selasa (14/11/2017)
Ini dilakukan untuk melakukan evaluasi, mengantisipasi dan menyiapkan beberapa rencana strategis yang perlu dilakukan. Mengacu pada penghitungan inflasi Kota Tegal pada bulan Oktober 2017 sebesar 0,21 % (mtm) sehingga secara tahun kalender menjadi 3,24 (ytd) dan inflasi IHK secara year-to-year mencapai 3, 50% (yoy).
Andil inflasi pada Oktober 2017 berasal dari kelompok Volatile Food and Core yaitu beras (0,17%), biaya pendidikan pada perguruan tinggi/akademik (0,07%), cabai merah (0,03%), kontrak rumah (0,03) dan emas perhiasan (0,02%). Capaian inflasi di bulan Oktober ini lebih tinggi di bandingkan data historis 5 (lima) tahun terakhir di bulan Oktober (2011-2016) yang mencatatkan rata rata inflasi 0,31%(mtm).
Inflasi Kota Tegal dan Kabupaten/kota lain di Eks Karesidenan Pekalongan pada tahun 2017 diharapkan dapat mencapai sasaran inflasi nasional sebesar 4% + 1% (yoy).
Sebagaimana disampaikan oleh Plt. Walikota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd atau yang akrab dipanggil Kang Nursholeh bahwa inflasi merupakan indicator dan tolak ukur perekonomian penting berkaitan erat dengan daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi makro suatu Negara.
“arti penting inflasi tersebut menjadikan inflasi sebagai indicator ekonomi yang selalu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat, bagi masyarakat inflasi menjadi perhatian karena inflasi berpengaruh terhadap daya beli dan kesejahteraan hidup,” ucap Kang Nursholeh.
Kang Nursholeh juga mengajak semua yang hadir untuk bersama sama dengan segenap tim TPID untuk senantiasa selalu mengantisipasi terhadap inflasi, “Bulan depan merupakan akhir tahun, setiap perayaan akhir tahun dan hari raya natal perlu upaya penanganan serta pengendalian sehingga perlu upaya merumuskan solusi dan kebijakan dalam menciptakan stabilitas harga” ujar Kang Nursholeh.
Bertepatan dengan libur panjang hari raya natal 2017 dan tahun baru 2018, terdapat potensi tekanan inflasi bulan Desember 2017 antara lain potensi di dorong oleh peningkatan tarif objek wisata, tariff transportasi (kereta api, angkutan antar kota, angkutan dalam kota), sewa kendaraan dan makanan jadi. Tekanan inflasi global didorong oleh kenaikan harga emas dunia.
Perlu disikapi, bahwa bulan Desember 2017 sudah memasuki musim penghujan yang bisa mengganggu ketersediaan stok, panen, gangguan distribusi, dan banjir. Selain hal tersebut perlu kita waspadai bersama, bahwa tol sementara tidak beroperasi pada bulan Desember 2017 (masih dalam proses penguatan / penimbunan) sehingga arus lalu lintas di pantura perlu disikapi dengan baik oleh semua pemangku kepentingan .
Untuk itu perlu dilakukan koordinasi antara Pemkot Cq. TOID, satgas pangan, pertamina, polri, kemenhub untuk bersama sama melakukan mitigasi dan antisipasi sehingga tidak perlu terjadi kemacetan lalu lintas, kecukupan kebutuhan LPG (baik subsidi LPG 3 kg maupun non subsidi) dan bahan bakar minyak yaitu pertalite, pertamax, solar di wilayah pantura.
Memastikan tidak terdapat penimbunan barang kebutuhan pokok sehingga tidak terjadi lonjakan harga di masyarakat, memastikan kebutuhan barang/jasa tersedia secara cukup, tidak dikuasai pihak-pihak tertentu.
“Kami menghimbau supaya pengusaha, distributor, pedagang turut bekerjasama menjaga kondusifitas harga kebutuhan pokok masyarakat dengan tidak melakukan penimbunan, segera mengeluarkan stok yang di kuasai supaya masyarakat lebih mudah mendapatkan barang / jasa seperti beras, gula, minyak goring, telur ayam, daging ayam, daging sapi, dan barang kebutuhan pokok lainnya,”ucap Joni
Joni juga menghimbau masyarakat tidak perlu panik, karena kebutuhan akan barang di Kota/kabupaten lainnya khususnya Kota Tegal tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Desember 2017, tuturnya.
“selain itu, Bulog Divre VI Pekalongan bersama dengan pemerintah daerah setempat siap melakukan operasi pasar dengan mengeluarkan cadangan beras yang di kuasai, serta siap menyediakan kebutuhan masyarakat lainnya seperti minyak goreng, gula pasir dan daging beku,” tambah Joni.
“Upaya penindakan hukum secara tegas akan dilakukan bagi pelaku penimbunan dan dengan sengaja menguasai barang kebutuhan pokok untuk mengatur/memperlambat pendistibusiannya ke pasar dan bagi masyarkat.” pungkas joni.
Karena ini kerja seluruh tim maka pemerintah kota bersama stakeholder terkait akan melakukan upaya kebijakan jangka pendek untuk mengantisipasi tekanan harga jika sewaktu waktu terdapat lonjakan harga di masyarakat.
TPID juga akan mengirimkan surat rekomendasi kepada gubernur Jateng selaku ketua Tim Pengendalian Inflasi (TPI) Provinsi dan kepada TPI pusat agar segera melakukan koordinasi menyikapi segala kemungkinan yang bisa mengganggu lalu lintas barang/orang, distribusi kebutuhan pokok masyarakat, BBM, Kebijakan harga angkutan kereta api dan angkutan antar kota/provinsi.
Acara di tutup dengan pemberian cinderamata dari Joni Marsius kepada Kang Nursholeh dan dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kepada salah satu anggota Tim TPID dengan kategori teraktif oleh Plt. Walikota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd kepada Sulianta dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tegal.