Pelestarian Budaya Tegal melalui Sampak Tegalan

TEGAL – Banyak ragam untuk melestariakn suatu kesenian dan kebudayaan diseuatu daerah. Seperti yang dilakukan oleh Kampung Seni PAI Tegal, sebagai upaya pelestarian bahasa Tegal maka dilakukanlah cara untuk terus melestarikan bahasa Tegal. Salah satunya dalam bentuk pementasan Sampak Tegalan, dimana sampak Tegalan adalah pentuk pertunjukan drama dengan membawakan menggunakan bahasa Tegal, ide cerita yang melekat dimasyarakat Tegal, juga music dan lagu-lagu pengiringnya meggunkan lagu dan bahasa Tegal.

Garapan Sampak Tegalan oleh seniman Kampung Seni PAI Tegal tersebut sudah melakukan pementasan diberbagai kota. Tema dan judul garapannyapun yang sudah pernah digarap adalah Mardiyah, Centong Kapiran, Mantu Poci dan masih banyak judul yang digarap kelompok tersebut.

Dalam kesempatan latihan di Kampung Seni PAI Tegal pada Senin (24/4) penggiat Sampak Tegalan mengungkapkan bahwa pihaknya bersama teman-temannya di Kampung Seni PAI Tegal saat ini sedang menggarap pementasan Sampak Tegalan dengan judul yang berbeda. ‘’Kami terus berkarya, sampak Tegalan terus bergerak membawakan tema dan isu-isu dimasyarakat Tegal sendiri, seperti keseharian masyarakat Tegal kami hadirkan disini. Kami rutin minggu-mingu ini latiahan dalam rangka pementasan di daerah lain pada akhir bulan ini. Ini adalah salah satu bentuk melestarikan budaya dan kesenian Tegal. Kalau bukan kita siapa lagi, maka seni budaya Tegal harus dilestarikan dan dipertahankan.’’ papar M. Topik selaku sutradara.

‘’Cerita yang dihadirkan nanti sangat menarik, saya bersama teman-teman seperti Narti, Slamet Ambari, Jabrix, Untung Bindeng, Pipit dan Wulan sebagai aktor dan musik, kami tetap menggandeng Kelompok Musik Sastra Warung Tegal (KMSWT)’’ tambah Topik. (S.Mu’min)

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]