Teater Akar Pentaskan Bulan Bujur Sangkar

Tegal – Teater Akar FKIP Universitas Pancasakti Tegal kembali menggelar pementasan teater. Kali ini Teater Akar membawakan lakon “Bulan Bujur Sangkar” karya Iwan Simatupang. Kamis (3/5) malam.

Pementasan yang rata -rata aktor dan tim produksi adalah anggota baru angkatan 2018 digemleng selama tiga bulan lebih oleh sutradara M. Yusup alias Ucup.

Bulan Bujur Sangkar yang menceritkan tentang tokoh yang bernama orang tua yang selama hidup akhirnya berhasil mencapai keinginannya membangun tiang gantung sesuai keinginannya.

Tokoh orang tua menganggap sebuah tiang gantung itu adalah sebuah penentu awal dan akhir dari perjalanan hidup si orang tua itu. Pada hari itu datang pula tokoh anak muda yang heran melihat tiang besar itu dan menganggap orang tua sebagai musuh. Anak muda mencoba membunuhnya, namun tokoh orang tua mencoba melawan dengan cara meyakinkan dan mempengaruhi pikiran anak muda. Keinginan anak muda pun sirna ketika ia mendengarkan dan menafsirkan kata-kata yang terucap dari mulut orang tua, ia menjadi terpengaruhi bahwa kehidupan adalah pilihan untuk mati dan dimatikan. Dari pengaruh yang telah dilakukannya itu tokoh orang tua berhasil menghasut dan membuat anak muda menjadi pelengkap dari tiang gantungan barunya, menjadi akhir kehidupan bagi tokoh anak muda. Begitu pula dengan tokoh perempuan yang hadir mencari kekasihnya yang akhirnya bertemu dengan orang tua itu. Orang tua yang tak merasa bersalah menjelaskan keberadaannya bahwa pacarnya telah tiada. Tokoh perempuan yang tidak bisa menerima keadaan akhirnya bunuh diri dan begitu pula dengan tokoh orang tua yang juga mengakhiri hidupnya.

Dari pementasan tersebut Teater Akar mencoba menghadirkan setiap detail tokoh-tokoh dari setiap adegan. Adapun tokoh tersebut diperankan oleh Ucup, Wildan, Nisa, Tiwi, Sukim dengan cukup kuat.

Ucup mengungkapkan bahwa para aktor dalam naskah tersebut di gemblemg selama tiga bulan lebih untuk mencapaik ketokohan yang makismal.

“Siang malam kami berlatih, hingga kami rela sampai tengah malam dan dilanjutlan pagi harinya,” ujar Ucup.

Sedangkan Agung Ketua Teater Akar memgungkapkan bahwa pementasan tersebut adalah studi pentas bagi anggota baru yang telah mengikuti workshop tahun lalu.

“Sudah menjadi tradisi bagi anggota baru mementaskan satu lakon sebagai tindaklanjut workshop menjadi anggota akar, ” jelas Agung.

Dalam pementasan tersebut turut hadir seiman dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Cirebon, Pemalang dan Brebes.

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]