TEGAL – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tegal mengawali kegiatan pentasharufan Zakat Infaq dan Sadaqah (ZIS) dengan penyerahan bantuan peralatan kerja kepada para mustahik secara simbolis oleh Walikota Tegal Drs. HM. Nursholeh, M.MPd., Rabu (28/11) di Gedung Eks Samsat Kompleks Balaikota Tegal dalam Pembekalan dan Pentashorufan ZIS kepada Mustahik Asnaf Sabilillah (Guru TPQ dan Guru Madrasah Diniyah) se Eks Karesidenan Pekalongan oleh Baznas Provinsi Jawa Tengah.
“Baznas Kota Tegal akan tutup kegiatan akhir tahun 2018 dengan mentasharufan kegiatan pemberdayaan ekonomi umat dilaksanakan pada tanggal 3-6 Desember 2018. Diawali dengan penyerahan secara simbolis peralatan kerja berupa mesin obras kepada penjahit, peralatan mesin untuk tukang kayu dan peralatan pangkas rambut,” kata Ketua Baznas Kota Tegal Harun Abdi Manaf, SH.
Selain itu, di empat kecamatan akan dilaksanakan penyaluran bantuan pemberdayaan ekonomi berupa tambahan modal kepada 800 pedagang kecil dengan besar modal bervariasi. Tahun sebelumnya Baznas memberikan tambahan modal kepada sebanyak 250 pedagang kecil. “Pemohon modal kerja sekarang membengkak dari tahun kemarin menjadi 800 orang,” tutur Harun.
Program Baznas Kota Tegal selanjutnya program bedah rumah bagi rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi warga kurang mampu. Harun mengucapkan terima kasih kepada PNS Kota Tegal yang telah menunaikan zakat di Baznas Kota Tegal.
Walikota Tegal menyebut penerimaan zakat dari PNS Kota Tegal masih berkisar Rp. 750 juta pertahun. Dibandingkan dengan penerimaan dari Baznas Provinsi Jawa Tengah sebesar Ro. 36 miliar pertahun masih jauh jumlahnya. Untuk itu, Walikota berencana akan membuat Peraturan Walikota (Perwal) agar PNS Kota Tegal menunaikan zakat kepada Baznas sehingga pengumpulan zakat di Baznas bertambah besar. “Insya Allah nanti lebih dari Rp. 2 miliar bisa dikumpulkan. Saat ini baru surat edaran,“ jelas Walikota.
Mengenai program rutilahu, disebutkan Walikota, Pemerintah Kota Tegal juga sudah melaksanakan program bedah rumah bagi warga tidak mampu, yakni Rumah Tidak Layah Huni (RTLH). Sehingga dengan program Baznas diharapkan semakin berkurang warga Kota Tegal yang memiliki rumah tidak layak huni.
Sementara Wakil Ketua III Baznas Provinsi Jawa Tengah Drs. HM. Zain Yusuf, MM mempersilakan Baznas Kota Tegal untuk bersinergi dalam rangka melaksanakan bedah rumah rutilahu. “Rutilahu juga bisa diambilkan dari dana fakir miskin. Kalau ada program rutilahu, Baznas Kota Tegal bisa ajukan ke Baznas Provinsi dengan syarat memenuhi syarat. Nanti dari provinsi ada beberapa rumah yang dibantu, dari Kota Tegal berapa rumah yang dibantu,” ungkap Yusuf.
Dijelaskan Yusuf, Baznas Provinsi Jawa Tengah yang bisa mengumpulkan dana ZIS sebesar Rp. 3 miliar dari PNS se-Provinsi Jawa Tengah, selain untuk pentashorufan pada asnaf sabilillah seperti guru TPQ dan madin, sebagian kecil penyuluh agama non PNS, proposal pembangunan masjid/mushola dan fakir mskin.
“Pungut dari ASN di Provinsi Jawa Tengah seluruh pegawainya. Sampai guru-guru SMA se-Jawa Tengah masuk ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Di Dinas Pendidikan bisa terkumpul Rp. 1,2 miliar perbulan,” ungkap Yusuf.
Dana di Baznas Provinsi Jawa Tengah dari Dinas Pendidikan digunakan untuk beasiswa sebanyak 8.000 siswa se-Jawa Tengah
Bahkan menurut Yusuf, Baznas Provinsi Jawa Tengah setiap bulan mengumpulkan ZIS sebesar Rp 3 miliar itu hanya dari tunjangan saja. Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah memiliki gagasan agar PNS tidak hanya tunjangan saja tapi gaji juga dikumpulkan ZIS nya di Baznas. “Ini bisa Rp. 5-7 miliar sebulan terkumpul,” sebut Yusuf.
Baznas Provinsi Jawa Tengah sampai saat ini telah menyalurkan ZIS kepada guru TPQ, Madin dan Penyuluh Agama non PNS di Karesidenan Pati, Surakarta, Semarang dan Magelang. Untuk eks Karesidenan Pekalongan meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, Kabupaten Batang, Kabupaten, Pekalongan dan Kota Pekalongan dilaksanakan pada Rabu dan Kamis (28-29/11). “Yang belum dilaksanakan tinggal Karesidenan Banyumas,” kata Yusuf. (*)