TEGAL – Penjualan daging sapi masih normal pasca adanya kasus ditemukannya penyakit yang diduga antraks di Kulon Progo, Yogjakarta. Seperti halnya di Pasar Pagi Kota Tegal, adanya kasus tersebut tidak memperngaruhi penjualan daging sapi.
Seperti halnya, Barokah (54) mengatakan bahwa setiap hari ia tetap berjualan daging sapi. Harga jual daging sapi masih normal sebesar 120 ribu rupiah perkilo untuk sapi lokal. Harga tersebut tidak mengalami kenaikan atau penurunan selama 4 bulan terakhir. “Penjualan masih normal, harganya pun masih normal”, ungkapnya, Rabu (25/1) saat di temui di lapak jualannya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Zulia (48), Ia mengatakan bahwa di lapaknya penjualan daging sapi normal. Setiap hari pelanggan yang biasa membeli daging tetap membeli. Selain jual daging sapi, dilapaknya ada juga daging kambing. Dalam sehari mampu menghabiskan 10 – 15 Kg daging sapi.
Ia hanyak menjual daging sapi lokal dengan harga 120 ribu perkilo, dan di lapaknya tidak ada daging sapi impor. “Pembeli masih normal, Alhamdulillah sedikit-dedikit ada ada pembeli”, katanya
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tegal melalui Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterina, drh. Liza Atikah mengatakan bahwa di Kota Tegal tidak ada kasus adanya bakteri Bacillus anthracis. Jadi masyarakat tidak perlu khawati mengkonsumsi daging. Baik daging sapi maupun daging kambing. “Kalau kita dalam mengkonsumsi daging benar-benar matang, maka bakteri yang ada akan mati”, pungkasnya. (Sa. Amin)