Tegal – Ketika membicarakan PMI tidak selamanya membicarakan mengenai masalah darah. PMI merupakan lembaga kemanusiaan yang diberikan kewenangan oleh negara untuk menangani segala hal yang berkaitan dengan faktor kemanusiaan, sosial seperti bencana dan lain-lain termasuk di dalamnya adalah kebutuhan darah. Tingginya tingkat kebutuhan darah dan tingginya tingkat kepedulian kota Tegal untuk mendonorkan darahnya, menyebabkan Palang Merah Indonesia (PMI) membuat terobosan baru di Tahun 2017. Program terbaru dari bantuan kemanusiaan ini berupa Paguyuban Donor Darah.
Wakil Ketua I PMI Kota Tegal, Agus Dwi S mengatakan, “Kita 2017 ingin membentuk setidaknya di dalam satu / setiap Kelurahan di Kota Tegal terdapat Paguyuban Donor Darah. Paguyuban Donor Darah ini mereka adalah kelompok yang menghimpun masyarakat untuk bergabung bagi mereka yang mempunyai data tentang golongan darahnya, melaksanakan kegiatan pengambilan donor darah secara rutin setiap tiga bulan sekali untuk mendukung kecukupan darah di PMI”.
Kegiatan donor darah setiap tahunnya, mewajibkan PMI untuk mengumpulkan sebanyak 16.000 hingga 17.000 kantong darah, yang berarti kurang lebih sekitar 1.250 – 1.300 kantong darah perbulan.
Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi para pendonor, PMI memberikan susu, vitamin, pop mie dll untuk mengembalikan kebugaran tubuhnya. Apresiasi lain juga diberikan kepada para pendonor apabila dalam 10 kali pendonor mendonorkan darahnya, maka PMI akan memberi apresiasi berupa piagam yang telah di tanda tangani oleh Kepala UDD (Unit Donor Darah), dan apabila 25 kali mendonor maka diberikan piagam bertanda Ketua PMI, serta apabila dalam kisaran 50 hingga 75 kali mendonor maka akan diberikan piagam yang di tanda tangani oleh Gubernur, dan jika pendonor mendonorkan dirinya hingga 100 kali maka pendonor mendapatkan pin emas dari Presiden sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka yang peduli dengan kehidupan sesama melalui donor darah.
“PMI bertugas untuk mengambil darah, namun darah tersebut bukanlah darah yang dihitung sebagai materi. Hal tersebut sebagai upaya memotivasi orang untuk menyumbang darah sosial, sehingga bukan karena iming-iming mendapatkan parcel, mendapatkan uang, itu tidak boleh. Susu, vitamin, pop mie diberikan untuk kebugaran tubuhnya, namun bukan sebagai upah tapi karena agar tubuh tidak lemah,” ungkapnya.
PMI selalu siap membantu dalam hal sosialisasi melalui PMR (Palang Merah Remaja) tingkat Sekolah, KSR (Korps Sukarela) yang berada di tingkat Universitas, relawan serta kelompok-kelompok dalam masyarakat apabila membutuhkan, dan PMI juga mempunyai program hadir di setiap kegiatan yang memungkinkan anggota-anggota PMI untuk menyampaikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Harapan PMI yaitu seperti yang selalu di katakan oleh Bunda Sitha selaku Ketua PMI Kota Tegal yaitu bahwa seperti slogan setitik darah kita bisa menyelamatkan nyawa manusia. Harapannya semoga PMI selalu ikhlas membantu selalu terlibat dalam kegiatan kepalang merahan dan mengabdikan dirinya untuk masyarakat. (Ulima Qais SA)