Ini Zona Museum Listrik dan Energi Baru
TEGAL-Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengajak sekolah-sekolah yang ada di Kota Tegal datang berkunjung ke Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Hal tersebut disampaikan dalam presentasi MLEB, kemarin (27/4) di aula eks Samsat komplek Balaikota Tegal.
Hadir dalam presentasi tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Johardi, Assisten Manajer Museum Listrik dan Energi Baru Frangky Paulus, Kepala PLN AJP Tegal Roxy, perwakilan Kepala SMA/SMK/SMP, Pengawasa TK/SD, Kepala UPTD Dikbud, Biro Jasa Pariwisata.
Manajer PLN APJ Tegal, Roxy dalam presentasinya menyampaikan MLEB diresmikan tahun 1995 oleh presiden ke-2 Republik Indonesia, Bapak Soeharto diatas tanah seluas 2 hektar dan memiliki luas bangunan 6.500 meter persegi.
“Pada MLEB terbagi dalam 4 zona utama, yaitu wellcome zone, historical zone, future zone dan science and technology zone,” terang
Area Wellcome Zone, Kata Roxy, pengunjung disuguhkan nuansa peyambutan yang menyenangkan, diantaranya pengunjung dapat mencoba mobil atau motor listrik, tayangan foto ekspresi pengunjung, menonton teater 4 dimensi tentang budaya hemat energi dan energi yang ramah lingkungan.
Lalu, Historical Zone adalah salah satu aspek penting dari museum listrik dan energi baru. Didalam zona ini ditampilkan berbagai macam koleksi mengenai sejarah ketenagalistrikan dan energi terbarukan. Seperti sejarah PLN, sejarah ketenagalistrikan di Indonesia, berbagai percobaan sebelum ditemukan listrik dan lain sebagainya.
Kemudian, ada Future Zone yang bertujuan mengedukasi dengan cara sederhana dan mudah dipahai oleh anak-anak hingga dewasa mengenai energi alternatif ramah lingkungan untuk masa depan. Seperti energi baru dan pengenalan listrik dari pemanfaatan teknologi mutakhir seperti reaktor nuklir PLN.
Bagian terakhir Science and Technology Zone. Zona ini dibuat dengan metode interaktif bagi para pengunjung untuk melihat dan mencoba koleksi mengenai kelistrikan secara langsung. Percobaan ini antara lain percobaan listrik statis, lampu isi pensil, motor homopolar, membuat listrik dari koin, listrik yang dihasilkan dari jeruk, belimbing dan lain-lain.
“Sebagai museum sains, kami berharap mampu mengemban misi sebagai salah satu pihak penyalur informasi tentang kelistrikan dan energi. Dengan demikian sejarah pembangunan teknologi dan aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa serta semangat berinovasi dapat diwariskan ke generasi mendatang,” pungkas Roxy. (Sa. Amin)