TEGAL- Ancaman deman berdarah (DB) pada masyarakat kita tidak dapat dipandang sebelah mata, hal ini nampaknya harus benar-benar diperhatikan secara serius. Bukan lagi tanggungjawab instansi pemerintah saja, masyarakat juga diminta untuk tanggap membersihkan lingkungan agar jentik-jentik nyamuk dilingkungan masyarakat seperti rutinitas menguras kolam, pembersihan lingkungan diluar rumah, ataupun pelaporan kepada dinas terkait dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan, bila mana lingkungan membutuhkan antisipasi ancaman demam berdarah, seperti penyuluhan, pembagian bubuk abate atau pun Fogging.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui perantara nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus. Nyamuk jenis ini tidak seperti jenis nyamuk umumnya, namun Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus umumnya menggigit di pagi dampai sore menjelang petang. Jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus sering ditemukan di selokan / genangan air yang tidak mengalir, kolam, waduk bahkan di kolam rumah kita. Itu artinya, nyamuk tersebut menjadikan air yang tanang sebagai media berkembang biak, maka sering-seringlah melakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun).
Mengingat saat ini musim hujan telah tiba, sehingga perkembang-biakan nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus penyebab penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) semakin berkembangbiak. Dinas Kesehatan Kota Tegal berupaya menekan ancaman deman berdarah dengan melakukan pengyemprotan Fogging.
Salah satu Petugas pelaksana Fogging menuturkan ‘’Fogging dilaksanakan di wilayah RW 02 dan RW 03 Kelurahan Randugunting, dengan menurunkan 8 alat Fogging yang dibagi menjadi 2 wilayah , masing-masing 1 wilayah terdiri 4 petugas melakukan penyemprotan dirumah warga, gang-gang, pekarangan. Untuk besok kami akan melakukan Fogging di Debong Tengah mulai pukul 07.30’’, tutur Niko kepada Wartabahari.com Selasa(24/01). (S.Mu’min)