TEGAL-Kue keranjang atau dodol ranjang merupakan kue khas yang selalu disajkan pada saat perayaan imlek. Kue yang berbahan baku tepung ketan ini, sudah identik dengan perayaan imlek, yang tahun ini jatuh pada 16 Februari mendatang.

Salah satu pemilik usaha kue keranjang, Mindayani Wirjono mengaku banyak pesanan untuk dikirim ke luar kota sejak beberapa pekan lalu. Dia mengatakan membuat kue keranjang rutin dilakukan setiap tahun menjelang imlek.

“Buat kue keranjang ini hanya musiman, kalau mau Imlek saja”, kata Mindayani, saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Blimbing No 84 Kelurahan Pekauman, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Senin (5/2) siang.

Untuk memenuhi permintaan konsumen, Mindayani dibantu 8 orang karyawan tetap dan belasan tenaga tambahan yang hanya bekerja saat menjelang imlek saja. Mereka bekerja dengan kompak, mulai dari menyiapkan adonan, memasukkan adonan ke dalam cetakan hingga memasukan kedalam kardus untuk siap dipasarkan.

“Pembeli tidak hanya dari Tegal dan sekitanya saja, tetapi ada juga dari Soloserta dari luar kota lainnya yang langsung datang ke rumah”, ungkap Mindayani.

Untuk perayaan Imlek tahun ini, diakui Mindayani lebih banyak permintaannya dibanding tahun kemarin. Meski tahun ini ada kenaikan harha bahan baku, khususnya tepung ketan yang semula harga Rp 13.500 menjadi Rp 15.000/kg.

Ia pun tidak menaikkan harga jual kue keranjangnya yakni Rp 18.000 untuk satu kotak atau empat biji kue keranjang.  Selain rasa original, ada pula varian rasa lainnya, seperti rasa cokelat, pandan dan strawberry.

“Sekian banyak varian rasa, rasa original yang paling banyak dipesan”, imbuh Mindayani.

Mindayani menceritakan, filosofi kue keranjang yang rasanya manis dan lengket agar ditahun baru semakin lengket atau erat dan manis bahagia. Biasanya, kue keranjang akan ditumpuk dan ditata menjulang tinggi yang diartikan agar rejekinya semakin meninggi atau bertambah.  (Sa. Amin/wartabahari.com)