Sedekah Bumi Sebagai Wujud Pelestarian Budaya

TEGAL – Penyelenggaraan Sedekah Bumi dan Ruwatan di Kelurahan Kalinyamat Kulon pada Sabtu (28/10)  didahului dengan kegiatan pengajian di lingkungan RW 4 yakni di area Petilasan Nyi  Kalinyamat. Warga berbondong menghadiri kegiatan tersebut, dimana kegiatan yang digelar setiap tahunnya merupakan kegiatan swadaya masyarakat.

Plt. Walikota Tegal Drs. H.M Nursoleh, M.M.Pd melalui Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sugeng Suwaryo menyampaikan bahwa sedekah bumi sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan. sedekah bumi juga sebagai doa bersama agar di tahun – tahun mendatang warga Kelurahan Kalinyamat Kulon diberikan kemakmuran dan keselamatan. ‘’Kalau kita tinjau dari sejarah sedekah bumi yang ada di masyarakat, sedekah bumi biasanya dilakukan oleh petani yang merasa bersyukur karena telah diberikan rezeki dalam bentuk panen hasil tanamnya.’’ Paparnya.

‘’Rasa syukur ini diwujudkan dengan tasyakuran, yakni  dengan mensedekahkan hasil – hasil bumi (pertanian) yang didapat. Inilah sebagai simbol dari rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, Allah SWT. Selanjutnya tradisi luhur ini kemudian diuri – uri atau dijaga sampai sekarang oleh masyarakat.’’ Tambahnya.

Tradisi para leluhur ini harus dijaga dan dilestarikan jangan sampai punah. Bahkan harus diupayakan agar bisa dipercantik lagi, sehingga tampil lebih menarik dan dapat menjadi salah satu destinasi pariwisata. ‘’Sebagaimana kegiatan sedekah laut Tegalsari,  yang menjadi agenda tahunan Kota Tegal, kini telah berhasil menyedot perhatian masyarakat untuk menyaksikannya. Selain sebagai wahana untuk bersedekah, kegiatan ini juga bisa dijadikan momen untuk berkumpul dengan handai taulan, keluarga, serta sebagai wisata budaya..’’ tutur Sugeng Suwaryo yang membacakan sambutan Plt, Walikota.

(S.Mu’min/wartabahari.com)

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]