TEGAL-Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal mengajak orang tua memberikan waktu untuk bersama anaknya dari pukul 18.00-21.00 WIB. Pemberian jam khusus itu dapat dimanfaatkan untuk mendampingi anak belajar, bercerita, mengaji dan aktifitas lainnya.
“Manfaatkan waktu tersebut untuk bersama anak agar kegiatan-kegiatan yang ada pada jam tersebut menjadi budaya edukasi”, ungkap Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non-Formal Nuril Syamsiyah mewakili Kepala Disdikbud Dr. Johardi, Kamis (26/10) pada rakor evaluasi buta aksara dan budaya edukasi.
Kegiatan yang digelar di lantai II ruang rapat Setda Kota Tegal tersebut, hadir pula Kepala Subbagian Umum dan Program Disdik Nur Vera Zenina, puluhan relawan pendidikan, perwakilan unsur kecamatan dan kelurahan.
Nuril menambahkan selama ini kita terlena dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, kita harus perkuat karakter agar anak kita menjadi anak yang siap memghadapi kemajuan. Dengan budaya edukasi, paling tidak dapat menekan angka Anak Usia Sekolah Yang Tidak Sekolah (ATS).
“Data Disdikbud Kota Tegal mencatat dari 2010 anak ATS, baru 573 yang telah kembali bersekolah, baik di SKB maupun PKBM”, imbuh Nuril.
Dari data tersebut, kata Nuril, 1473 anak terus dimotivasi agar kembali bersekolah. Mereka mayoritas sudah bekerja, sudah nyaman mencari nafkah akhirnya berdampak mereka tidak mau belajar. “Padahal semakin tinggi pendidikan, maka cara berpikir dan wawasannya akan bertambah”, ujar Nuril.
Sementara itu, Kepala Subbagian Umum dan Program Disdik Nur Vera Zenina menghimbau agar anak-anak pada usia sekolah tidak dilibatkan untuk bekerja. Sebab, sudah semestinya tanggung jawab orang tua.
Apalagi pemerintah sudah mengucurkan dana untuk pendidikan melalui Bantuan Operasional Sekolah, PIP dan sebagainya. “Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bersekolah”, pungas Vera.
(Sa. Amin/wartabahari.com)