TEGAL- Bersama ribuan masyarakat dan nelayan Kota Tegal Plt. Walikota Tegal secara langsung melepas prosesi sedekah laut. di Halaman KUD Karya Mina. Senin (2/10). Pelepasan prosesi tersebut ditandai dengan pemotongan pita melati yang menandakan pelepasan enam buah ancak yang berisi enam kepala kerbau yang dihias beserta hasil bumi sepeti buah dan sayur yang akan di larung (di tenggelamkan) di tengah laut.

Acara yang berlangsung dua hari ini, merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan rutin setiap tahunnya sebagai perwujudan rasa syukur nelayan Kota Tegal kepada Tuhan YME terhadapa melimphanya hasil tangkapan nelayan Kota Tegal. Sebelum dilarung, sehari sebelumnya, diselenggrakan Pawai ancak yang mengellingi daerah sekitar Pelabuhan, tidak hanya itu kegiatan tersebut juga diisi dengan hiburan orgen tunggal serta pagelaran wayang golek oleh Dalang Ki Barep dari Tegal.

Selain menarik ribuan masyarakat dan nelayan kegiatan dalam prosesi pelepasan enam buah ancak juag dihadiri Mantan Menteri BUMN Sudirman Said dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Yuliantoro, Danlanal Tegal Letkol Mar. Sunggu B Manurung serta Ketua KUD Karya Mina Hadi Santoso.

Dalam sambutannya Plt. Walikota Tegal Drs. HM Nursholeh, M.MPd atau yang biasa di sapa Kang Nur  mengatakan sedekah laut merupakan tradisi budaya masyarakat nelayan yang rutin dilaksanakan setiap bulan Muharram.  “Tradisi ini merupakan pencerminan bahwa Kota Tegal merupakan kota bahari. selain itu kegaitan ini juga merupakan ciri khas dari negara indonesia sebagai negara maritim”,ucapnya.

Kang Nur menambahkan pelaksanaan sedekah laut dengan pelarungan enam ancak ke laut sebagai budaya perlu di lestarikan. Namun Kang Nur juga mengingatkan dalam pelaksanaannya jangan sampai menghilangkan ruh dari sedekah laut itu sendiri. “Sedekah laut ini sebagai ajang penggalian budaya, sehingga jangan cuma jadi hiburan semata, tetapi jadikanlah acara ini sebagai pelestarian alam dan budaya”,pesan Kang Nur.

Tidak hanya itu, usai melepas prosesi pelarungan ancak, Kang Nur bersama Ketua KUD Karya Mina Hadi Santoso dan jajaran Forkopimda bahkan ikut menyaksikan prosesi pelarungan (penenggelaman ancak) di tengah laut dengan menumpang kapal milik Balai Diklat Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Diatas kapal Kang Nur mengatakan bahwa prosesi ini agar dimaknai positif, selain sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan,  ancak yang di larung nantinya akan dimakan Ikan sehingga tetap melestarikan alam. “Karena itu, dengan hasil tangkapan nelayan berupa hasil laut cukup melimpah, sehingga tepat jika nelayan Kota Tegal bersyukur atas karunia yang diberikan Allah  SWT”,pungkasnya