Balai Bahasa Jateng Gelar Penyuluhan

TEGAL-Balai Bahasa Jawa Tengah gelar Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruangan, Rabu (6/9) di Hotel Pesona Tegal, Jalan Gajah Mada Tegal.

Hadir dalam penyuluhan tersebut Plt. Wali Kota Tegal H.M. Nur Soleh yang diwakili Plt. Assisten III Setda Kota Tegal Irkar Yuswan Apendi,  Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Tirto Suwondo, M.Hum, dan puluhan peserta penyuluhan.

Dalam sambutannya Tirto Suwodo mengatakan bahasa indonsia sudah kita dipakai sejak duhulu, kemudian pada SD, SMP sampai perguruan tinggi masih  diajarkan bahasa indonesia.  Namun akhir-akhir ini terutama saat era informasi masuk ke indonesia, ada upaya yang sistemik sehingga bahasa indonesia menjadi berpengaruh.

“Ketika bahasa indonesia digunakan oleh kaum muda, saat ini tidak murni bahasa indonesia tapi dicampur bahasa lain. Ini juga terjadi  juga di luar ruang publik misal jalan raya, papan reklame, spanduk dan sebagainya”, ungkapnya.

Padahal, menurut Tirto, bahasa indonesia telah diperjuangan oleh pejuang terdahulu. Sebagaimana tercantum dalam sumpah pemuda. Indonesia memiliki 646 bahasa daerah, namun oleh Pendahulu kita bahasa indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan dengan harapan bahasa daerah masuk kebudayaan dan hingga saat ini masih digunakan di indonesia.

“Ini yang menjadi keptihatinan Balai Bahasa Jawa Tengah sehingga kami berupaya mengajak bersama-sama memperbaiki sikap dan kembali memperkuat identitas kebangsaan kita”, imbuhnya.

Sementara itu, Plt. Wali Kota Tegal H.M. Nur Soleh yang diwakili Plt. Assisten III Setda Kota Tegal Irkar Yuswan Apendi mengatakan bahasa indonesia adalah salah satu bahasa dengan penutur terbesar di dunia. Disamping itu, bahasa indonesia memiliki keluwesan dalam mengadopsi kosa kata baru dari berbagai disiplin ilmu, sehingga sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Jika dilihat secara cermat, kondisi kebahasaan di indonesia saat ini cukup memprihatinkan sudah mulai tergeser oleh bahasa asing”, ungkap Plt. Wali Kota.

Plt. Wali Kota menuturkan tempat-tempat yang seharusnya menggunakan bahasa indonesia sekarang ini mulai banyak menggunakan bahasa yang tidak lagi menunjukkan jati diri keindonesiaan, sehingga wajah indonesia menjadi asing di mata masyarakat sendiri.

“Saya sangat  menghimbau masyarakat melalui forum ini, terutama kalangan dunia usaha untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada media luar ruang untuk publikasi produknya”, imbuhnya.

Plt. Wali Kota menyampaikan penggunaan bahasa merupakan simbol jati diri sehingga menggunakan bahasa asing pada media luar ruang justru dapat menghilangkan jati diri. Karena, setiap bahasa pada dasarnya merupakan simbol jati diri penuturannya begitu pula halnya dengan bahasa indonesia yang merupakan simbol jati diri bangsa.

“Oleh karena itu, bahasa indonesia harus senantiasa kita jaga dan kita lestarikan serta secara terus – menerus”, pungkas Plt. Wali Kota.

(Sa. Amin/wartabahari.com)

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]