TEGAL – Ada yang berbeda di Jalan Pemuda Kota Tegal atau di depan DPRD lama Kota Tegal, Sabtu (13/5) pagi area tersebut menghadirkan panggung dan stand dari 27 kelurahan di Kota Tegal. Adalah dalam kegiatan Festival Seni Budaya dan Kuliner Tegal Tempo Doeloe. Jaja nan pasar tradisional yang sekarang jarang dijumpai pun ikut nongol di deretan stand masing – masing kelurahan. Sebut saja Randa Keli dan Gemblep merupakan contoh jajanan tradisional yang sekarang jarang kita jumpai yang hari ini (13/5) hadir di jalan Pemuda sampai pukul 22.00 WIB.
Rangda Keli seakan unik ditelinga kita, nama jajanan tempo dulu yang satu ini seakan melekat ditelinga masyarakat. Jajanan yang dijajakan di stand Kelurahan Bandung ini menarik hati para pengunjung. Bahan baku pembuatan yang menggunakan tepung terigu, santen dan gula merah yang dibungkus dan dikukus berwarna putih saat matang. ‘’Bentuk jajanan randa keli ini seperti air yang diibaratkan gula merah itu meleleh seperti terbawa air maka disebutlah dengan Randa Keli’’, tutur anggota PKK dari Kelurahan Bandung.
Hal lain dihadirkan oleh Kelurahan Muarareja, hadir dengan salah satu jajanan tradisionalnya yaitu Gemblep. Mungkin generasi sekarang asing dengan nama tersebur, tidak seperti untuk generasi terdahulu seakan mereka bernostalgia menyusuri jajanan dulu . “Karena cara pembuatannya yang di gemblep-gemblep oleh tangan maka dinamakan Gemblep, mungkin orang jaman dahulu member nama makanan itu agar mudah diingat, Gembeleng yang berasal dari bahan Ketela Pohon sekarang jarang ditemukan di pasaran’’, papar Diah.
Dalam kegiaatan tersebut masih banyak jajanan tempo dulu yang lain yang dihadirkan oleh penyelenggara, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal. Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Johardi menyampaikan bahwa dengan melestarikan seni budaya dan kuliner Kota Tegal merupakan bentuk rasa cinta terhadap seni budaya Kota Tegal. ‘’Ini merupakan peningkatan peran masyarakat dalam bidang seni budaya dan kuliner Kota Tegal, hadir 33 stand dari masing – masing kelurahan di Kota Tegal dan pihak lain yang ikut berperan, ada pula permainan anak-anak tempu dulu dimana kesemuanya itu dilombkan’’.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Walikota Tegal KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno dengan dibunyikannya bedug dan pelepasang burung merpati putih. (S.Mu’min)