BANDUNG – Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan mewarnai Temu Alumni Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Pendopo Kota Bandung, Selasa (15/4) malam.

Acara ini menjadi momentum penting bagi para wali kota – baik yang masih aktif, telah purna tugas, maupun yang kembali terpilih – untuk saling bersilaturahmi, berbagi pengalaman, dan membahas kontribusi berkelanjutan bagi bangsa dan negara.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum APEKSI, serta Airin Rachmi Diany, mantan Wali Kota Tangerang Selatan yang menjabat sebagai Ketua APEKSI sebelum Bima Arya.

Hadir pula Mohammad Ramdhan Pomanto Wali Kota Makassar, Dedy Yon Supriyono Wali Kota Tegal yang pernah menjadi Koordinator Wilayah (Korwil) III APEKSI, Muhammad Farhan Wali Kota Bandung selaku tuan rumah, Hendar Prihadi mantan Wali Kota Semarang yang kini menjabat sebagai Kepala LKPP RI, serta Ery Cahyadi, Ketua APEKSI saat ini sekaligus Wali Kota Surabaya. Sejumlah wali kota lainnya, baik baru, lama, maupun yang terpilih kembali juga turut hadir atas undangan resmi APEKSI. Pertemuan ini dimoderatori oleh Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bandung menyampaikan ucapan selamat datang dan menekankan pentingnya sinergi antarkota. “Kota bukan untuk saling bersaing, tetapi saling melengkapi. APEKSI hadir untuk menguatkan, itulah fungsi utamanya,” ujarnya.

Wamendagri Bima Arya menekankan bahwa momen kebersamaan ini harus dimanfaatkan dengan baik. Ia menyebut peran sebagai wali kota sebagai pengalaman yang “priceless” atau sangat berharga dan mendorong agar forum ini tidak sekadar ajang nostalgia, tetapi juga menghasilkan langkah konkret.

Salah satu gagasan menarik yang mencuat adalah pembentukan forum khusus bagi para mantan wali kota, yang diusulkan dengan nama “Senior Mayor Forum”.

Pomanto menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah strategis membahas isu-isu politik perkotaan dan transfer pengetahuan.

“Di negara-negara maju, wali kota menjadi tulang punggung pemerintahan. Kita harus mulai mengarah ke sana,” tegasnya.

Usulan idiom “Mayor Never Die” juga mengemuka sebagai simbol keberlanjutan pengabdian para mantan wali kota.

“Di Filipina, meski sudah tidak menjabat, tetap dipanggil mayor. Kita perlu abadikan panggilan ‘wali’ atau ‘bu wali’, sebagai bentuk penghormatan,” tambah Pomanto.

Selain forum, peserta juga menyarankan agar APEKSI membuat program televisi yang menghadirkan tokoh-tokoh senior wali kota sebagai bentuk edukasi publik dan inspirasi generasi berikutnya.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono usai pertemuam mengamini adanya pembentukan Forum Wali Kota alumni APEKSI. “Ya namanya Forum Senior Mayor,” ungkap Dedy Yon.

Bima Arya menyebut acara tersebut membuktikan bahwa Temu Alumni APEKSI bukan sekadar ajang reuni, tetapi juga wujud nyata komitmen dan semangat pengabdian yang tidak pernah padam. Dalam suasana ringan namun penuh makna, forum ini menandai langkah awal menuju penguatan peran strategis kota-kota di Indonesia demi masa depan bangsa yang lebih baik.(*)