KOTA TEGAL – Sebagai langkah serius dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Tegal, Pemerintah Kota Tegal lakukan Rapat Kerja Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Ruang Rapat Lantai 2 Sekretariat Daerah Kota Tegal, Selasa (15/4) siang.
Dalam Rapat Kerja tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, Kepala Bapperida Kota Tegal, Resti Drijo Prihanto. Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Terkait.
Kepala Bapperida Kota Tegal, Resti Drijo menyampaikan bahwa Kondisi kemiskinan Kota Tegal tahun 2020 dan 2021 ada peningkatan karena adanya covid yang melanda.
“Waktu itu jadi meningkat kemiskinan, 2022, 2023, 2024 turun di angka 7,64 persen. 2024 ini sangat berpengaruh juga garis kemiskinan Kota Tegal. Ada beberapa program dalam upaya pengentasan kemiskinan yakni UMKM di Kota Tegal bisa naik kelas dan berdikari, sekolah kuliah gratis, job fair, pelatihan kerja pada masyarakat miskin,” ujar Resti.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tegal menyampaikan bahwa ruh dari penanganan kemiskinan ada pada data.
“Tidak ada lagi data yang berbeda melalui data tunggal. Saya ingin kita bekerja optimal jadi gerak cepat efektif efesien,” ujar Tazkiyyatul.
Tazkiyyatul juga menyampaikan bahwa adanya tren peningkatan garis kemiskinan dari tahun dari tahun 2022 hingga 2024.
“Ini mengindikasikan tantangan kita dalam menangani kemiskinan semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius pengingkatan gaya hidup dan inflasi menjadi faktor yang signifikan yang mempengaruhi kondisi ini,” tambah Tazkiyyatul.
Terkait dengan tingkat kemiskinan Kota Tegal ada di angka 7,64 persen, Tazkiyyatul menyampaikan bahwa angka kemiskinan Kota Tegal masih di bawah rata-rata Jawa Tengah sebesar 10,47 persen dan lebih rendah dari rata-rata nasional 9,03 persen.
“Ini capaian yang patut kita syukuri namun tentu tidak menjadikan kita puas. Menyadari Kota Tegal ada di peringkat 10 di Jawa Tengah,” tambah Tazkiyytul.
Tazkiyyatul menambahkan bahwa Pemkot Tegal akan fokus pada implementasi program-program prioritas dan memastikan setiap sumber daya digunakan secara optimal untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kita harus menunjukkan komitmen yang kuat dalam pengentasan kemiskinan melalui berbagai program dan alokasi anggaran. Saya mengajak semua untuk memperkuat sinergi antar perangkat daerah dan memastikan program program yang telah direncanakan dapat direncanakan ecara efektif dan efisien,” tambahnya.(*)