Tegal – Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) merupakan suatu gerakan sosial bagi bangsa Indonesia, bertekad mewujudkan tertanamnya nilai-nilai luhur ke Indonesiaan.
“Revolusi mental adalah perubahan secara cepat dalam cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap, serta perilaku bangsa indonesia yang mengacu pada nilai – nilai strategis,” ungkap Walikota.
“Nilai itu adalah integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan pancasila, yang berorientasi pada kemajuan. Agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejah-tera dan bermartabat,” Tambah Walikota.
Ini berlangsung ketika acara Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Kamis, (16/3),
Acara yang baru pertamakali di gelar di Kota Tegal ini dihadiri lebih dari 300 peserta yang terdiri dari unsur birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Tegal dan Instansi Vertikal, Perbankan, unsur pendidikan,para rector, direktur perguruan tinggi, kepala SMA/SMK, SMP, para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pengusaha, organisasi kemasyarakatan, organisasi wanita.
Implementasinya, nilai-nilai revolusi mental telah ditetapkan ke dalam 5 (lima) gerakan perubahan, yakni : gerakan Indonesia melayani, gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia tertib, gerakan Indonesia mandiri dan gerakan Indonesia bersatu.
“Grakan Indonesia melayani, di Kota Tegal telah diimplementasikan dalam visi Kota Tegal mewujudkan Kota Tegal yang sejahtera berbasis pelayanan prima,” ungkap Walikota.
“Di Pemerintah Kota Tegal, pedoman melaksanakan budaya kerja yang baik telah direpresentasikan dalam budaya memberi pelayanan prima,” imbuh Walikota.
“Untuk mengubah mental haruslah mengembalikan jati diri bangsa ini pada nilai-nilai luhur bangsa,di bagian mental ini yang perlu dilakukan revolusi atau perubahan yang cepat, yang mengalir dari pusat ke daerah, termasuk di Kota Tegal dengan melibatkan sinergi lintas sektor yang meliputi pemerintah, swasta, kalangan profesi, ormas, dan perorangan,” tambah Walikota.
Revolusi mental diharapkan bukan hanya kata–kata, tetapi harus diikuti perbuatan. Ruang lingkup (revolusi mental) cukup luas untuk mengubah cara pandang, cara berpikir, bersikap dan berprilaku masyarakat agar berorientasi pada kejuangan, kemajuan dan kemodernan.
“Demi suksesnya agenda revolusi mental di Kota Tegal, tentunya diperlukan kesamaan persepsi dan kesinambungan aksi antara pusat dan daerah, sehingga aksi gerakan revolusi mental berjalan rapi dan terkoordinir,” ungkap Walikota.
“Saya tekankan perilaku birokrasi sebagai pelayan masyarakat sebagai upaya revolusi mental di lingkungan Pemerintah Kota Tegal, dengan harapan sebagai pelaku pemerintahan dapat menjadi teladan bagi yang lain, termasuk teladan bagi warga masyarakat,” ucap Walikota.
“Saya berharap dari pe-serta 300 orang akan menjadi duta-duta gerakan revolusi mental di tempat masing – masing.” pungkas Walikota.
Dalam kesempatan itu juga disematkan Topi dan Pin Revolusi Mental, oleh Walikota Tegal sebagai tanda bahwa peserta dan undangan yang hadir siap berubah kearah yang lebih baik.
Sementara itu pemateri dari Pamuji Lestari Asdep Warisan Budaya, Kemnko PMK menutip dari Bapak Proklamator Republik Indonesia yang juga Presiden Pertama RI, Ir Soekarno bahwa “Revolusi Mental merupakan satu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala”.
Diungkapkan oleh Puji Lestari bahwa Revolusi Mental mengandung nilai-nilai esensial yang harus diinternalisasi baik pada setiap individu maupun bangsa, yaitu, Integritas yang mencakup sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, sportif, adil, serta taat hukum dan aturan, Etos Kerja yang mencakup sikap optimistik, kerja keras, berprestasi, gigih/pantang menyerah, mandiri, produktif, hemat, kreatif, inovatif, berprestasi dan mengutamakan pelayanan publik prima dan Gotong Royong yang mencakup kerja sama, kesetiakawanan, solidaritas, menghargai perbedaan dan kemajemukan, toleransi, saling menghargai/menghormati, dan berorientasi pada kemaslahatan umum.
Lebih lanjut Iwan Eka, Asdep Nilai Kreativitas Budaya, Kemenko PMK lebih mengedepankan 5 aksi nyata gerakan Revolusi Mental yaitu melalui program Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri, Indonesia Bersatu