Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Bincang-Bincang Sore Sosialisasi Kebijakan dan Protokol Kesehatan Bagi Pelaku Industri Ekonomi Kreatif di Era Kenormalan Baru, Rabu (29/7) di Hutan Kota Plataran, Jakarta.

Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono hadir salah satu narasumber bersama Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Ricky Pesik, Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak, Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Baparekraf Muhammad Neil El Himam dan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Fajar Hutomo.

Mengawali diskusi, Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan saat ini Kota Tegal sedang melaksanakan New Normal. Berdasarkan data OJK Tegal dan BI Tegal menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi sudah 100 persen. Pemkot Tegal mengundang Kementerian, DPR, Pemerintah Daerah, perusahaan apabila ingin datang ke Kota Tegal.

“Saat ini sudah banyak berdatangan ke Kota Tegal, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Dedy Yon.

Dedy Yon menceritakan langkah Pemkot Tegal dalam pencegahan Covid 19. Kota Tegal mengawali lokal lockdown, isolasi wilayah, PSBB tahap I dan II hingga new normal. Pemkot Tegal yang pertama se Indonesia dalam menentukan kebijakan itu.

Dedy Yon mengungkapkan penanganan covid 19 di Kota Tegal paling hemat dengan anggaran 12,8 milliar. Pencegahan covid 19 dengan melakukan pembatasan gerak manusia dengan manusia lain. Dedy mengungkapkan bahwa di Kota Tegal tidak ada pemutusan hubungan kerja saat pandemi. Pihaknya mengundang pengusaha untuk mencari solusi agar tidak terjadi PHK di Kota Bahari.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Fajar Hutomo menuturkan apa yang ditempuh Walikota Tegal dari perspektif industri, Pemkot Tegal telah mengeluarkan beberapa kebijakan agar industri bertahan.

Pemkot Tegal menciptakan demand (permintaan) sehingga ekonomi mulai berjalan, pengunjung hotel mulai berkunjung, pengunjung mulai membeli produk, kuliner dan sebagainya.

Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Ricky Pesik mengatakan industri kreatif yang tergabung dalam market place angkanya terus meningkat menembus 1 juta industri kreatif. Ditargetkan hingga akhir tahun tembus 2 juta industri kreatif.

“Ini momentum untuk UMKM di Kota Tegal untuk transformasi ke digital sebagai salah satu pilihan penjualan mereka (UMKM). Saat pandemi covid ini saatnya pelaku UMKM bertransformasi ke digital, menjadi peluang baru untuk memperluas pasar mereka,” kata Ricky.

Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak menyampaikan pengusaha dapat bertahan diera new normal dengan membuat panduan protokol kesehatan agar tetap produktif akan tetapi aman.

“Apa yang telah dilakukan Walikota Tegal kita harus belajar, karena itu sebuah tantangana,” ungkap Josua.

Josua menuturkan, usaha berhenti karena ada pandemi covid 19 akan tetapi ingin produktif. Sekarang bagaimana agar usaha itu produktif tetapi aman. Untuk itu, kata Josua, Kemenparekraf menerbitkan panduan protokol kesehatan bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.