Pemkot Tegal, OJK, BI dan Lembaga Keuangan kembali menggelar pertemuan pemulihkan ekonomi secara cepat di Kota Bahari, Kamis (2/7) di Kantor BI Tegal.
Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi menyampaikan bahwa pertemuan kedua ini, untuk merumuskan bagaimana digital ekonomi di Kota Tegal berhasil. “Dari pertemuan tersebut kita akan fokus jangka pendek, menengah dan panjang,” kata Jumadi usai pertemuan didampingi Kepala BI Tegal M.Taufik Amrozy dan Kepala OJK Tegal Ludy Arlianto.
Jumadi menerangkan bahwa pasar tradisional di Kota Tegal akan dijadikan pasar online. Ke depan juga akan dibuat UMKM Center. Ini wujud sinergitas Pemkot, BI dan OJK untuk menggerakkan ekonomi secara cepat.
Saat ini, Kata Jumadi, ekonomi di Kota Tegal sudah mulai pulih. Jumadi mencontohkan salah satu lembaga pembiayaan di Kota Tegal tidak ada transaksi saat Mei 2020. Saat ini, Juni 2020, transaksi pembiayaan tembus 100 persen, bahkan lebih. “Kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan sudah mulai ada,” ujar Jumadi.
Kepala BI Tegal M.Taufik Amrozy menambahkan target jangka pendek pemulihan ekonomi go digital bakal menyasar pasar. Sebab denyut nadi perekonomian berada dipasar. Sedangkan untuk jangka menengah database para pelaku UMKM. Data ini dimulai dari binaan masing-masing, seperti UMKM binaan Pemkot, BI dan OJK.
Sementara itu, Kepala OJK Tegal Ludy Arlianto mengungkapkan saat ini akan menerapkan ekosistem digital yang mampu menaungi berbagai sektor, informal, pelaku usaha kecil. Terkait pasar tradisional, kata Ludy, Kota Tegal bakal jadi kota di Jateng yang bisa mengembangkan pasar tradisional secara digital.