Warga Dihimbau Tidak Buang Sampah Sembarangan
TEGAL- Warga Kota Tegal dihimbau untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Apalagi di sepanjang aliran sungai Siwatu.
Sampah yang ikut aliran air Sungai Siwatu menghambat aliran air yang masuk Kolam Retensi atau Polder Tegalsari. Sehingga proses mengurangi genangan di kawasan yang langganan banjir di kawasan Kelurahan Kraton dan Kelurahan Tegalsari juga akan memperlukan waktu yang lama.
Padahal Polder Tegalsari telah dilengkapi dengan tiga mesin pompa air dengan kapasitas 1000 liter/detik. Jika aliran air lancar, maka diprediksi dalam hitungan menit, maka air genangan di Kelurahan Kraton dan Kelurahan Tegalsari seperti di Jl. Rambutan, Jl. Lumba-Lumba dan Jl. Bawal akan cepat surut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal Sugiyanto, S.T., M.T., mengatakan aliran air Sungai Siwatu akan lancar masuk ke Kolam Retensi jika tidak terhalang oleh sampah. Namun kenyataannya, banyak sampah yang ikut terbawa arus air ketika mesin pompa air dinyalakan. Agar sampah jangan sampai menghambat arus air yang masuk ke Polder, petugas harus bekerja keras membersihkan sampah rumah tangga berupa kantong plastik, botol minuman kemasan, pampers, sterofoam dan sampah rumah tangga lainnya dengan menggunakan jaring di pintu masuk aliran air Sungai Siwatu menuju kolam retensi.
“Jika tidak dapat dibersihkan dengan jaring, petugas terpaksa turun ke aliran sungai untuk mengambil sampah yang menyumbat jalannya aliran air. Ini yang harus diperhatikan oleh warga masyarakat, agar jangan membuang sampah sembarangan, terutama di aliran air Sungai Siwatu,” ungkap Sugiyanto saat berada di Polder Tegalsari, Senin (10/02/2020).
Menurut Sugiyanto, dengan kesadaran masyarakat yang tidak membuang sampah sembarangan di aliran sungai, selain menjaga lingkungan agar aliran air tetap bersih, juga meringankan pekerjaan petugas Polder Tegalsari yang berupaya mencegah dan mengurangi genangan air di Kota Tegal. (*)