Hadiri Khaul KH. Sulaiman, Walkot Ajak Teladani Jasa Almarhum
Hadir dalam Khaul KH. Sulaiman bin Ishaq yang ke-26 di Kelurahan Keturen Minggu (9/2), Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono ajak jamaah untuk meneladani kiprah almarhum KH. Sulaiman.
“Ajaran para ulama, telah terbukti darma baktinya, upaya kita, untuk mengenang, meneladani beliau dan kehadiran kita di sini untuk mengenang kembali jasa – jasa almarhum” kata Wali Kota.
Jasa para ulama telah terbukti darma baktinya pada kebaikan masyarakat, sehingga pantas untuk kita kenang dan kita teladani segala upaya yang telah dilakukan penuh keikhlasan, salah satunya telah dibuktikan oleh kh. sulaiman bin kh. ishaq.
Dedy Yon Juga menyampaikan bahwa peringatan khaul, bukan berarti mengkultuskan individu, namun upaya kita untuk mengenang, meneladani beliau dan kehadiran kita di sini untuk mengenang kembali jasa – jasa almarhum.
“Khaul untuk KH. Sulaiman untuk mengenang jasa-jasa Beliau, kegiatan haul bukan untuk mengkultuskan, sebab hal itu dilarang agama” jelas Dedy Yon.
Peringatan khaul ini, menurut Dedy Yon adalah upaya mencoba meningat kembali, menapaktilasi jasa-jasa beliau membangun umat di daerah keturen. Bukti nyatanya hasil dari kiprah Almarhum KH. Sulaiman masih bisa kita lihat dari berdirinya lembaga pendidikan islam, serta dakwah islamiyah yang beliau rintis hingga sekarang masih dilakukan oleh anak-anak beliau dan anak mantu beliau, ini bukti bahwa tali perjuangan yang beliau rentangkan tidak putus.
Dedy Yon mengajak untuk bersama-sama Jamaah yang hadir untuk mendo’akan almarhum, KH. Sulaiman semoga allah memberikan imbalan yang setimpal atas semua usaha luhur yang dilakukan oleh KH. Sulaiman bin Ishaq sebagai sesepuh dan tokoh masyarakat yang telah berjuang di jalan Allah.
“Keikhlasan beliau dalam memperjuangkan agama patut dicontoh. sepi ing pamrih, rame ing gawe” pungkas Dedy Yon.
Seperti yang disampaikan oleh perwakilan keluarga KH. Sulaiman bin Ishaq, yang merupakan anak ke 5 Ustad Abdul Hadi, bahwa Almarhum merupakan tokoh NU, kiprah tenaga dan pikir tersurahkan untuk NU.
Ustad Abdul Hadi menjelaskan, KH. Sulaiman kelahiran 31 Agustus 1930, beliau anak dari KH. Ishaq, putra ke 8 dari 9 bersaudara. Latar belakang pendidikan beliau Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Kaliwungu Kendal yang pada saat itu di asuh oleh KH. Ru’yat.
KH. Sulaiman pernah menjadi santri di Madrasah Diniyah Awaliyah di pondok pesantren KH. Mukhlas Panggung. Beliau pendiri MI Nurul HudaKeturen tahun 1962 pendiri Madrasah Diniah Awaliyah Nurul Huda Keturen 1963 pendiri Jam’iyyah (Senenan) Nurul Huda Keturen 1963
menjadi Pengurus Cabang NUKabupaten Tegal tahun 1977 (dulu Kecamatan Sumurpanggang) s.d 1988. Beliau yang pertama kali merehab masjid An Nur keturen pada 1980 yang didirikan pertama kali oleh ayahandanya KH. Ishaq pada 1923
tak hanya itu, Ustad Abdul Hadi menambahkan bahwa KH. Sulaiman merupakan pendiri SMA NU Tegal tahun 1988 bersma sahat-sahabatnya menjadi pengurus NU Kota Tegal dari tahun 1989 sampai akhir hayatnya, Beliau wafat pada minggu, 14 Oktober 1994.