Jakarta – Masuknya Kota Tegal sebagai salah satu nominator peraih Anugerah Iptek Budhipraja Kategori Pemerintah Kota diharapkan menjadi pemicu bagi Pemerintah Kota Tegal untuk terus meningkatkan service kepada masyarakat.

Hal itu diutarakan Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi, ST. MM sesaat usai melakukan paparan dihadapa Tim Juri Anugerah Iptek Budhipraja Kategori Pemerintah Kota yang digelar Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemneristek Dikti) Rabu (31/7) di Gedung BPPT Lt 24 Jakarta.

Jumadi menuturkan sebagai kota kecil yang hanya memiliki empat kecamatan, Kota Tegal dituntut harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk diterapkan di berbagi bidang pelayanan masyarakat. Dan diakui Jumadi saat ini Pemerintah Kota Tegal telah melakukan itu, berbagai inovasi layanan masyarakat berbasis teknologi informasi telah diterapkan di Kota Tegal.

“Ada layanan perizinan one day service, SaKlar (Sedina Kelar), Layanan Kependudukan Jemput Bola, serta berbagai layanan lainnya yang berbasis Android maupun Web,”ucap Jumadi.

Karena itu, dirinya merasa bersyukur dapat melakukan paparan dihadapan para dewan juri Anugerah Iptek Budhipraja. Menurutnya kesempatan itulah momentum menjelaskan kepada dunia luas, kepada dewan juri berbagai kemajuan Kota Tegal di berbagai bidang termasuk teknologi layanan masyarakat. Banyak inovasi berbasis teknologi yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Tegal dan diimplemetasikan kepada masyarakat.

“Intinya kita benar benar harus terus memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut, terlebih kota Tegal telah memiliki fiber optik sendiri sepanjang 58 KM tentu ini menjadi keunggulan tersendiri bagi Kota Tegal,”ucapnya.

Kepada Dewan Juri Jumadi kemudian mengucapkan terimakasih karena telah diberikan kesempatan langsung untuk mempresentasikan berbagi keunggulan Kota Tegal. Harapan nya keikutsertaan Kota Tegal di ajang ini menjadikan motivasi bagi Pemerintah Kota Tegal untuk terus meningkatkan service kepada masyarakat.

Dihadapan Dewan Juri, Jumadi memaparkan berbagai potensi yang dimiliki Kota Tegal. Dari mulai produk lokal industri kecil menengah (IKM), produk kerajinan dari bahan daur ulang sampah sampai berbagai inovasi di bidang layanan masyarakat berbasis teknologi informasi hingga berbagai pencapaian kinerja dan penghargaan yang diraih Kota Tegal juga di paparkan dalam kesempatan tersebut.

Adapun tujuh juri yang menjadi penilai dalam ajang tersebut diantaranya Boby Hanzar R dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Martani Huseini dari Universitas Indonesia, Bahran Anang dari Indefo, Arman Hakim dari IB/BBI, Prof. Djohermasyah dari IPDN, Idwan Suhardi dari BPPT dan Anselmustan dari Kemendagri.