TEGAL-Perpustakaan modern harus mampu bermitra dengan banyak pemangku kepentingan. Tujuannya untuk mencerdaskan, memotivasi, mengadvokasi, memberdayakan masyarakat, tak hanya gemar membaca, tak cuma menjadi pintar dan cerdas, namun yang lebih penting, menjadikan publik lebih sejahtera.
Demi mewujudkan hal tersebut, Perpusda Kota Tegal, selama 3-hari (12-14 Februari 2017) kemarin, mengadakan studi-tiru ke Perpusda Kabupaten Pamekasan, Madura, Jatim.
Pepusda Pamekasan, adalah perpustakaan terakreditasi A dengan prestasi fenomenal, yakni meraih awards dari Bill Gates USA, penghargaan dari Jawa Pos dan sokongan Cocacola Foundation.
Kepala Perpusda melalui Kabid Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal, Heru Setyawan menjelaskan bahwa Perpusda Mr. Besar Martokoesoemo kedepan akan lebih berani berinovasi. Tidak hanya dalam hal koleksi pustaka, segi pelayanan dan eksplorasi event serta jalinan kerja-sama dengan pihak lain akan terus ditingkatkan”.
Lebih jauh Erde (sapaan akrab Heru), mengungkapkan bahwa banyak inspirasi yang didapat dari studi-tiru ke Pamekasan. Dari sisi fisik bangunan kantor dan interior ruangan, Kota Tegal sebenarnya lebih baik dari Pamekasan.
“Pelayanan pusling kita juga lebih unggul, sebab kita lebih banyak armada dan terjadwal. Tapi memang dari sisi konten pustaka kita kalah. Justru itulah manfaat besar dari studi-tiru ini”,imbuh Heru
Ke depan, Perpusda Mr. Besar Martokoesomo Kota Tegal bakal bisa menjadi perpustakaan modern, sekaligus living library yang mampu merangkul publik untuk cerdas dan sejahtera.
Konsep living library adalah perpustakaan dijadikan sebagai media pemberdayaan dan peradaban kehidupan masyarakat. Dalam waktu dekat ini, Perpusda akan menggelar diskusi dengan pengelola perpustakaan sekolah, TBM, para seniman, budayawan, pegiat pendidikan dan tokoh agama, untuk berpartisipasi mendisplay karya tulis lokal Tegal di Perpusda.
“Kita rumuskan bersama, formula apa yang paling efektif dan produktif demi keunggulan Perpusda Kota Tegal”, Pungkas Heru (Sa. Amin)