TEGAL – Banjir merupakan fenomena umum yang terjadi di kota-kota wilayah Indonesia. Tak terkecuali di Kota Tegal, seperti di Sumurpanggang Kecamatan Margadana, banjir merendam dua RW karena wilayahnya cekung. Ketika itensitas hujan tinggi dari sore hingga malam hari maka terjadi banjir. Mengingat daerah tersebut merupakan daerah dataran rendah, dan berdampingan dengan sungai Kemiri.

BNPB antisipasi dengan menyediakan perahu karet, untuk mengangkut anak-anak yang hendak pergi ke sekolah. Semangat belajar tak surut meski kondisi air yang menggenangi, mereka rela antri untuk menaiki perahu karet. Karena keterbatasan jumlah perahu karet di BNPB. Satu perahu karet berkapasitas maksimal 7 orang dengan pendampingan oleh warga serta anggota BNPB Kota Tegal.

Anggota BNPB Kota Tegal, Zen menuturkan, pihaknya menurunkan 6 personil untuk membantu warga. Dan untuk saat ini baru satu perahu karet untuk membantu siswa dan warga yang akan beraktifitas.

‘’Sudah dua kali ini saya manggunakan perahu karet untuk berangkat ke sekolah, karena kondisi banjir. Meski harus antri dan sepatu harus di taruh ditas. Cukup terbantu dengan adanya perahu karet ini, kalau harus putar arah lebih jauh ’’, tutur Indah siswi SMP 17 Kota Tegal.

Salah satu warga RT 7 RW 1 menuturkan bahwa air mulai masuk ke dalam rumahnya mulai pukul 03.00 WIB dini hari. Ketinggian air tersebut sampai lutut orang dewasa. ‘’Hari ini (16/2) banjir lebih parah, kalau kemarin itu tidak sampai lutut, namun kali ini sampai lutut . Beberapa barang didalam rumah saya amankan, sekitar pukul 06.00 WIB air mulai surut’’, tutur Wajad kepada Warta Bahari Kamis (16/2) pagi. (S.Mu’min)