Tegal – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) turun langsung untuk melakukan proses pelimpahan Terminal Tipe A, Kota Tegal, Kamis, (18/10). Sehingga koordinasi dan pengecekan area terminal dilakukan. Karena awal tahun 2019 terminal sudah mulai dibangun.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tegal Herviyanto yang diwakili Sekretaris Perhubungan Komaruzaman mengatakan untuk luas Terminal Kota Tegal sekitar 4 hektar (ha) Luasan terminal yang diserahkan seluas 1,5 ha ke Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Pembangunan Kantor Dishub 2, 7 ha dan sisanya adalah untuk fasum jalan. Hal itu sebagai kelengkaoan sarpras dibelakang Masjid yang sekaligus sebagai jalan ke PKTJ. Sehingga jalan antara Dishub dengan lembaga pendidikan dan sarana teknis perhubungan akan terhubung. Kemudian untuk kepemilikan kios, ternyata banyak yang sudah hak milik.

“Sehingga koordinasi dengan Pemkot akan terus dilakukan,” kata Komaruzaman.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah 10 Jateng dan DIY Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) Prasetyo Kencono mengungkapkan setelah dilakukan pengecekan, kondisi terminal sudah sangat memperihatinkan. Apalagi Tegal merupakan simbol Jawa Tengah. Sehingga masyarakat yang melalui jalur darat pasti melewati Terminal Tegal. Untuk itu fungsi terminal yang rusak harus segera diperbaiki. Rencana pada awal Januari 2019 Kemenhub RI sudah mulai melakukan pembangunan infrastruktur.

“Kami mulai 1 Januari 2019 sudah mulai take over dengan melakukan pembangunan infrastruktur yang rusak,” kata Prasetyo.

Prasetyo menjelaskan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) sudah mulai dilakukan perekrutan awal Desember 2019. Mereka yang diambil berasal dari lulusan PKTJ. Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur menggunakan anggaran tahun 2019. Untuk beberapa tempat yang akan direhab diutamakan pada bagi pelayanan penumpang. Diantarnay toilet, pintu masuk dan keluar terminal dan Masjid. Sehingga terminal yang merupakan wajah kota bisa dinilai layak oleh masyarakat. Karena keadaan terminal pasti juga akan berpengaruh terhadap penilaian Adipura.

“Sehingga dengan perbaikan tersebut maka akan mengembalikan funsi terminal yang sudah hilang,” ungkap Prasetyo.