Kemenag Berikan Inovasi Terbaru Pelayanan Jemaah Calon Haji

TEGAL– Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tegal, Akhmad Farkhan, diwakili Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Ghofir menghimbau kepada jemaah calon haji asal Kota Tegal untuk menjaga kesehatan.

“Himbauan para jemaah untuk menjaga kesehatan masing-masing, konsumsi makanan dan minuman sesuai anjuran dokter”, kata Ghofir kepada Warta Bahari, Senin (9/7) di kantor Kemenag Kota Tegal, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tegal.

Ghofir berpesan, kepada keluarga dan masyarakan yang nantinya mengantar jemaah haji agar sampai di Pendopo Ki Gede Sebayu, kawasan Balai Kota Tegal saja. Hal ini semata-mata agar tertib dan jemaah sudah didampingi oleh Kepolisian, Pemerintah Daerah, Kementerian Agama dan stakeholder lainnya.

Selain itu, Ghofir menghimbau agar tidak membawa barang-barang yang dilarang dalam penerbangan, berat isi koper jamaah hanya 32 kilogram dan tas jinjing seberat 7 kilogram. “Jemaah juga akan mendapatkan tas portable yang berisi buku paduan”, ujar Ghofir.

Menurut Ghofir, pelaksanaan ibadah haji tahun ini berbeda. Kemenag telah melakukan berbagai inovasi, seperti rekam biometrik yang mencakup data 10 sidik jari dan foto wajah jemaah haji bisa dilakukan di embarakasi masing-masing.

“Inovasi ini akan memotong antrian dan masa tunggu yang sangat panjang saat pemeriksaan imigrasi jemaah, baik di Bandara Madinah maupun Bandara Jeddah,” ungkap Ghofir.

Kemudian, jemaah akan menganakan gelang idenditas QR Code. QR Code berisi rekam data identitas jemaah yang dapat diakses melalui aplikasi haji pintar. Ini akan memudahkan petugas haji dalam mengidentifikasi dan membantu jemaah yang membutuhkan pertolongan.

Lalu, sistem sewa akomodasi satu musim penuh di Madinah. Selama ini, sistem sewa seperti itu hanya diterapkan di Makkah. Di Madinah, sewa akomodasi dilakukan secara blocking time.  Mulai tahun ini, jemaah akan ditempatkan di hotel yang disewa satu musim penuh.

Artinya, hotel menjadi hak jemaah Indonesia secara penuh tidak dibagi dengan negara lain. Dengan begitu, pemindahan jemaah dari Madinah ke Makkah atau sebaliknya, dapat dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan jemaah.

“Untuk jemaah haji Kota Tegal, kloter 9 nanti di hotel 412 pada sektor 4. Sedangkan kloter 10, berada di hotel 206 pada sektor 2”, papar Ghofir.

Selain itu, penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia. Kemenag minta kepada seluruh perusahaan katering untuk menggunakan bumbu asli dari Indonesia. Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, ini juga untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri.

lalu, layanan katering bagi jemaah haji Indonesia selama di Makkah ditambah. Kalau sebelumnya hanya 25 kali, tahun ini menjadi 40 kali. Jemaah juga mendapatkan dana living cost sebesar SAR1500. “Karena makanan sudah tercukupi, maka jemaah tidak perlu membawa perangkat makanan dari Indonesia seperti kompor, mejic com dan alat-alat yang dilarang”, imbuh Ghofir.

Untuk memudahkan pengelompokan, paspor dan koper jemaah tahun ini diberi tanda warna khusus per rombongan di setiap kloternya, kata Ghofir, ada penandaan khusus pada paspor dan koper, serta penggunaan tas kabin.. Tanda warna ini juga sekaligus menunjukan sektor atau wilayah hotel  dan nomer hotel tempat tinggal jemaah.

 

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]