TEGAL- Usai meninjau langsung kondisi banjir sabtu pagi, Plt. Walikota Tegal Drs. HM Nursholeh, M.MPd sabtu siang (10/2) mengunjungi posko pengungsian banjir di Kecamatan Margadana. Ditempat tersebut dirinya mengatakan ada tiga hal yang saat ini harus disiagakan dalam menghadapi musibah banjir kali ini. “Ketersediaan makanan, obat-obatan serta keamanan, menjadi tiga hal yang wajib terpenuhi saat ini”,ucapnya. Oleh karena itu dirinya mengajak tidak hanya Pemkot Tegal, namun semua pihak dari PEMKOT, TNI, POLRI, PMI, BAZNAS dan berbagai pihak lainnya untuk bersama-sama bekerja membantu para korban banjir.
Pemerintah Kota Tegal sendiri bersama Baznas dan PMI saat ini dikatakan Nursholeh telah menyiapkan sedikitnya 2000 nasi ponggol yang disiagakan hingga malam harinya bagi sedikitnya 400 orang pengungsi yang tersebar di tiga posko pengungsian.” Jumlah tersebut bisa saja berubah sesuai perkembangan saat ini, Asalkan malam ini hujan tidak turun lagi, saya yakin beberapa hari kedepan kondisi akan kembali normal”,ucapnya.
Adapun itu terkait Jebolnya tanggul Sungai Kemiri yang menjadi penyebab terendamnya ratusan rumah di dua kelurahn dikatakan Nursholeh hal itu akan segera di koordinaskan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jateng selaku pihak yang mempunyai wewenang. “perbaiakn Tanggul Sungai Kemiri itu merupakan wewenang Dinas PSDA Provinsi Jateng, Pemkot Tegal tidak bisa serta membangun karena bukan wewenangnya”, ucapnya. Walaupun demikian pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Dinas PDSA Jateng, termasuk untuk sungai-sungai lain di Kota Tegal.
Ditempat yang sama Plt. Dinas Kesehatan Kota Tegal dr. Suharjo mengatakan dalam menghadapi tanggap darurat banjir kali ini pihaknya telah mendirikan tiga posko kesehatan, satu di Pendopo Kecamatan, Musulo Nurul Huda, dan di salah satu rumah warga.
Ketiga posko tersebut dikatakan Suharjo sudah berjalan sejak pagi, bahkan telah dilengkapi dokter, perawat, obat-obat obatan hingga ambulance yang siap bertugas hingga malam hari. Pihaknya juga mengatakan siap melayani warga masyarakat yang membutuhkan perawatan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit. “Semuanya gratis tanpa syarat apapun”pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pengungsi, Kasrijah (48) Warga RT 4 RW 1 Kelurahan Sumurpanggang, mengatakan sejak jumat malam kondisi rumahnya sudah terendam air setinggi perut orang dewasa. Waraga yang sehari-harinya bekerja sebgai buruh pilet di Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Kota Tegal tersebut bahkan menceritakan banjir yang dialaminya kali ini merupakan yang terparah. “Banjir memang rutin kami alami, tapi ini terparah. Biasanya hanya se lutut saja, tapi sekarang sudah se perut orang dewasa bahkan di beberpa titik ada yang sampai se dada orang dewasa”ucapnya.
Akibatnya dia bersama 4 orang anggota kelurganya harus menginap mengungsi di Posko Kecamatan Margadana. Kepada Walikota Tegal dirinya berarap agar pmeerintah bisa segera mengatasi banjir termasuk menyediakan bantuan makanan serta obat-obatan yang mencukupi.