Ibu Susi Setuju Nelayan Kota Tegal dan Pantura Berlaut di Natuna
TEGAL– Sebelum kunjungan mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, kemarin (4/1) dalam rangka menghadiri pengajian rutin Kliwonan Kamis malam (Jumat Kliwon) KH. Ahmad Zaidi Bin KH. Ahmad Armia di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terlebih dahulu bertemu dengan nelayan Kota Tegal.
Kala itu, Rizal Ramli didampingi Tokoh Kabupaten Tegal Edi Budiharso bertemu dengan puluhan nelayan yang sudah menunggu di sekretariat PNKT. Pada pertemuan tersebut Rizal Ramli mengatakan akan bertemu langsung dengan Presiden dan para menteri secara pribadi.
Ia akan meminta agar nelayan yang memiliki kapal 30 GT dapat mencari ikan di kawasan Natuna. Dia juga akan menyampaikan kepada Pemerintah agar kapal-kapal ikan rakyat diatas 30 GT diberikan izin menangkap ikan di Natuna.
Belum ada sepekan, kabar nelayan Kota Tegal dan pantura melaut di kawasan Natuna disetujui oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Melalui media sosial facebook, Edi Budiharso dalam akun miliknya Edy Budiyarso Full menuliskan status “Pernyataan Dr Rizal Ramli Terkait Nasib Nelayan Tegal dan Pantura”.
Dalam unggahan tersebut, nampak kedua tokoh tersebut, Rizal Ramli dan Susi Pudjiastuti sedang santai.
Berikut kutipan lengkap status tersebut:
Pernyataan Dr Rizal Ramli Terkait Nasib Nelayan Tegal dan Pantura
Untuk memenuhi janji dengan nelayan Tegal dan Pantura, menyangkut masalah yang dihadapi,, setelah acara mantu Seskab Pak Pramono, DR. Rizal Ramli siang ini menemui Menteri KKP Susi Pujiastuti di rumah dinasnya.
Berbagai keluhan nelayan di Pantura telah disampaikan. Jalan keluar untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan pemilik kapal dibahas. Terutama agar ribuan kapal diatas 30 DWT diberikan izin tangkap di daerah gemuk laut Natuna, krn lebih dekat dgn pasar spt Singapora, Hongkong, Taiwan dsb.
Kapasitas tangkap sustainable di Natuna akan naik dari 16% ke 90an%, nelayan dan kapal asal Pantura akan lebih makmur. Sehingga di pantura Jawa, tinggal kapal2 dibawah 30DWT, sehingga bisa menangkap ikan lebih banyak, tidak perlu lagi bersaing dgn kapal diatas 60DWT. Sesuai dgn saran RR pada waktu jadi Menko Maritim tahun 2017 , sekarang sedang dibangun perkampungan nelayan dan pasar lelang ikan besar di Natuna.
Ibu Susi, dgn bersemangat, sangat setuju dengan saran tsb., agar Nelayan dan pengusaha kapal ikan Pantura bisa hidup lebih makmur, sekaligus menjaga sustainability laut Pantura.
Menurut RR, Jika solusi itu dilaksanakan, kehadiran ratusan ribu nelayan di Natuna, sementara atau migrasi, akan memperkuat existensi dan kedaulatan NKRI di kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara.
Menurut DR. Rizal Ramli, adanya upaya2 kalangan elite dan oligarki untuk kembali ke regime lama,, yaitu kembali memberikan izin kepada kapal2 asing untuk mecuri ikan dilautan Ibdonesia, termasuk tekanan dan lobbi2 utk memecat ibu Susi, harus dilawan
Jakarta, 6 Januari 2017
(Sa. Amin/wartabahari.com)