Menteri PPPA, Yohana : “Perempuan Bisa Menjadi Pimpinan / Kepala Daerah, Itu Sudah Luar Biasa Sekali”.
Jakarta – Forum Komunikasi Pemimpin Perempuan Kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan tema mewujudkan kebijakan pembangunan yang berkeadilan secara inklusif dibuka secara resmi oleh oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise.
Acara ini di gelar di ruang Puri Ratna Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa dan Rabu tanggal 22 Agustus sampai dengan 23 Agustus 2017.
Yang melatar belakangi kegiatan ini tidak lain karena perempuan-perempuan dapat menjadi inspirasi sejalan dengan kemampuan dalam mengolah pemerintah yang efektif walaupun dalam kenyataan, saat ini saat ini masih sedikit perempuan yang memegang tampuk kepemimpinan di jabatan jabatan publik di negeri ini
Potensi diri dan kapasitas leadership yang dimiliki perempuan merupakan kekayaan tersendiri dalam konteks kualitas sumberdaya manusia dan kualitas warga untuk lebih didorong bergerak secara lebih cepat karena akan turut mengisi ruang ruang public dan jabatan jabatan public.
Untuk menyongsong SDGs terutama goals 5 tentang kesetaraan Gender pada planet Gender Equality 50:50 pada tahun 2030 di Indonesia, yaitu dengan cara meningkatkan peran perempuan dalam bidang politik dan pengambilan keputusan di ranah domestik dan ranah publik, khusunya peningkatan persentase perempuan di kursi parlemen yang diduduki oleh perempuan dan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. Perempuan yang berwatak pemimpin memiliki ruang yang luas untuk mengisi jabatan public dalam skala lokal dan nasional.
Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise dengan berusaha merangkul semua perempuan perempuan kepala daerah yang bisa kita harapkan untuk mengangkat kaum perempuannya di daerah daerah
“Menteri siapa yang tidak bangga kalau perempuan-perempuan bisa menjadi pimpinan kepala daerah, itu sudah luar biasa sekali,” ucap Yohana saat memberikan sambutan.
“Ini Juga merupakan komitment global, bukan komitment nasional, semua Negara sedang berlomba lomba membawa perempuan dan Indonesia terpilih satu dari 10 negara besar yang membawa perempuan ke planet Gender Equality 50:50 di 2030,” tambah Yohana.
“Indonesia merupakan Negara yang toleransi dan perempuannya dianggap cukup maju, termasuk Presiden kita bisa memilih 9 dari perempuan di Kabinet jadi itu merupakan indikator indikator yang diterima oleh UN Woman dan memilih Indonesia,” ujar Yohana bangga.
Disampaikan pula oleh Asisten Deputi Kesetaraan Gender, DR. Drs.A. Darsono bahwa tujuan kegiatan ini adalah membangun komitment bagi perempuan kepala daerah dalam mewujudkan kebijakan pembangunan yang berkeadilan Gender.
“Pembangunan kita disatu sisi ada keberhasilannya tetapi disisi lain masih banyak kekurangan. yang harus kita jawab yaitu melalui kebijakan pembangunan yang berkeadilan sesuai dengan tema, “mewujudkan kebijakan pembangunan yang berkeadilan secara inklusif”artinya semua kelompok masyarakat dilayani secara adil.” Tuturnya.
“Bagaimana membangun sinergi antara apa yang menjadi agenda besar khsusunya dari Kementerian PPA dan pemerintah daerah baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten kota,” tambah Darsono.
Sejalan dengan yang di Agendakan oleh pusat, Pemerintah Kota Tegal melalui Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno menyampaikan, “Ini adalah salah satu forum komunkasi yang dibuat secara rutin oleh kementrian terkait, sehingga ada konsolidasi terkait program-program di daerah untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sehingga dari daerah harusnya lebih pro aktif lagi dalam setiap kegiatan khusunya target untuk mencapai di setiap kabupaten kota sebagai Kota Layak anak,” ucap Walikota.
Arahan juga diberikan oleh Walikota kepada Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA), Siti Cahyani yang ikut mendampingi acara ini bahwa dimana setiap tahun di bulan juni, Kota Layak Anak ( KLA ) itu di evalusi .
“DPPKBP2PA harus menguatkan kelembagaan struktur organisasi semuanya untuk menuju KLA berikutnya sehingga bisa naik kategorinya , dimana Kota Tegal saat ini mendapat KLA dengan kategori pratama,” ucap Siti Cahyani mengutip Arahan Walikota.
“Kemudian disamping itu mengejar penghargaan APE, yaitu penghargaan penganugerahan untuk daerah yang memiliki kegiatan yang besar untuk menunjang responsive gender/ pengarusutamaan gender. Nah forum ini kan yang di undang adalah kepala daerah perempuan ini juga salah satu wujud untuk meningkatkan responsive gender” tambah Siti Cahyani.
Acara ditutup dengan dialog interaktif dengan narasumber Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise Dan dipandu oleh Deputi Kesetaraan Gender Kemen PPA, Ir Agustina Erni.