Rakernas JKPI VI Hasilkan Kesepakatan Strategis di Bidang Pengembangan Pusaka.
Gianyar Bali – Rakernas JKPI VI yang diselenggarakan di Kabupaten Gianyar, Bali, dengan tema “Pusaka Budaya, Alam dan Saujana untuk Peradaban” di warnai dengan serah terima Jabatan Ketua Presidium JKPI dari Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata kepada Walikoa Baubau, Drs A.S. Tamrin, MH, di Balai Budaya Gianyar Bali, Senin (18/4/2017)
Rakernas JKPI VI ini diikuti 58 Kota / Kabupaten se-Indoensia yang menajdi anggota JKPI. Rakernas yang diselenggarakan dari tanggal 15-20 April 2017 di Kabupaten Gianyar. Dalam Rakernas tersebut diisi pemaparan dari Ketua Pembina BPPI, Hashim Djojohadikusumo. Dalam paparannya Hashim Djojohadikusumo yang juga seorang pengusaha yang lama tinggal di luar negeri menjelaskan bahwa ketika membuat perencanaan tentang tata ruang wilayah atau daerah harus dipikirkan dengan sangat matang, agar tidak merusak kekayaan pusaka yang bernilai tinggi yang dimiliki tiap wilayah atau daerah.
“ Berkaca dari negara-negara besar seperti Tiongkok, Spayol, Yunani, Perancis ataupun Italia, yang melakukan berbagai perubahan tata ruang dengan perencanaan yang tidak matang, sehingga banyak pusaka-pusakanya yang rusak dan bahkan punah,” ungkap Hasyim
“Hal tersebut berdasarkan penelitian oleh para ahli ternyata telah menjadikan negara tersebut mengalami kerugian besar secara ekonomi, terutama di bidang pariwisata. Karena kerusakan pusaka yang bernilai tinggi yang mereka miliki banyak wisatawan yang beralih ke negara-negara yang masih memiliki pusaka-pusaka yang terjaga,” ucap Hasyim.
“Kepada anggota JKPI khususnya para kepala daerah agar selalu meningkatkan kesadaran akan budaya dan kekayaan pusaka yang dimiliki daerahnya masing-masing. Terus menjaga kekhassannya dan terus menghargai sejarah. Kapala daerah juga dihimbau untuk memperhatikan pendidikan agar generasi penerus ditanamkan rasa cinta dan bangga akan kekayaan pusakanya, tambah Hasyim.
Rangkaian kegiatan penunjang pelaksanaan Rakernas JKPI VI ini terdiri atas seminar Internasional, Pameran Pusaka, Rapat Kerja Nasional JKPI VI, Pementasan Seni dan Pagelaran Budaya, Jelajah Kota Pusaka.
Diungkapkan oleh Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno bahwa Kota Tegal juga mempunyai pusaka yang perlu dijaga kelestariannya.
“ Di Kota Tegal ada beberapa bangunan bangunan kuno dan bersejarah yang perlu dilestarikan yang sudah masuk sebagai cagar budaya, bangunan tersebut tidak boleh dirubah dan dihilangkan bentuk aslinya misalnya Lanal Kota Tegal, Gedung DPRD, Menara PDAM, Benteng pasar pagi dan sebagainya,” ungkap Walikota.
“Kota Tegal sudah ada perda tentang cagar budaya, sehingga dengan dasar perda tersebt kita bisa mengusulkan anggaran ke Pusat, juga mengusulkan ke anggaran APBD 2,” ucap Walikota.
“Kita juga akan menggelar pertemuan pertemuan rutin dan diharapkan juga dari Kementerian terkait menyediakan anggaran yang cukup untuk mempromosikan kota-kota pusaka anggota JKPI ini ke luar negeri,” tambah Walikota.
“Seperti harapan dari seluruh peserta Rakernas disebutkan bahwa perhatian pemerintah pusat sangat di harapkan karena anggota JKPI ini kan sudah mulai besar juga potensinya dan sangat bagus, tinggal adanya koneksi dengan kedutaan besar Indonesia di luar negeri untuk bisa bekerjasama dengan JKPI,” pungkas Walikota.
Ditambahkan oleh Plt, Sekretaris Daerah Kota Tegal bahwa Pemerintah Kota Tegal harus menyediakan anggaran yang cukup untuk bisa memelihara bangunan bangunan cagar budaya yang ada di Kota Tegal.
“Dengan sudah ditetapkannya beberapa bangunan yang ada di Kota Tegal sebagai bangunan cagar budaya, maka Pemerintah Kota Tegal mempunyai kewajiban untuk memelihara bangunan tersebut supaya tetap eksis dan tidak boleh meerubah bentuk aslinya,”ungkap Dyah.
“Untuk rakernas JKPI diharapkan anggota JKPI ini di promosikan melalui event ini seperti sudah disebutkan oleh Bupati Gianyar bahwa di Gianyar siap untuk menyiapkan etalase dari semua anggota JKPI, kita sebaga anggota JKPI tinggal menonjolkan pusaka maupun budaya apa nanti yang akan mempromosikan dari Kabupaten Gianyar.