Tegal – Penjabat (PJ) Wali Kota Tegal, Dadang Somantri menghadiri acara Pelepasan Akhir Tahun TK-RA Sakila Kerti Angkatan 12, Kesetaraan Paket A, B dan C Angkatan 7, Pengasong (Keaksaraan) Angkatan 8 di Aula Terminal Tipe A Kota Tegal, Sabtu (8/6) pagi.
Hadir artis dan penggiat literasi dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Yessy Gusman dan seorang penulis ternama, Kang Maman, membersamai wisuda TK-RA Sakila Kerti.
Dadang Somantri dalam sambutannya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Sakila Kerti. Pihaknya yang baru menjabat Pj. Wali Kota Tegal merasa terkesan karena Sakila Kerti peduli dan memberikan manfaat kepada masyarakat kurang mampu, mereka yang putus sekolah, pengasong, dan membuka pelatihan pemberdayaan bagi mereka yang ingin berwirusaha.
Bahkan menggratiskan biaya sekolah peserta didiknya. Orang tua siswa hanya menyetorkan sampah plastik yang ada di rumahnya secara rutin untuk dikelola Sakila Kerti.
Tak tanggung-tanggung tamu yang hadir merupakan tamu yang luar biasa.
Pj. Wali Kota Tegal menambahkan upaya yang dilakukan Sakila Kerti harus menjadi contoh dan motivasi lembaga pendidikan lainnya. Sehingga pendidikan sebagai hak dasar manusia dirasakan seluruh masyarakat.
“Ini merupakan kepedulian yang luar biasa yang telah dilakukan Sakila Kerti untuk masyarakat. Mau merangkul dan memberdayakan masyarakat,” ujar Pj. Wali Kota Tegal.
Pengelola Sakila Kerti, Yusqon mengatakan, bahwa acara pelepasan merupakan kegiatan setiap tahun ketika peserta didik dinyatakan lulus dan siap untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Sebagai lembaga pendidikan non formal, Sakila Kerti merangkul warga pesisir yang ada di sekitar Pantai Alam Indah (PAI) Tegal dan warga di Terminal seperti pengasong, pedagang dan putra-putrinya. Untuk acara pelepasan ada sebanyak 50 siswa-siswi TK-RA, 39 siswa kejar paket, dan 28 pengasong program keaksaraan,” ujar Yusqon.
Kang Maman berpesan agar apa yang telah dilakukan Sakila Kerti terus berkelanjutan dan berkembang. Sehingga masyarakat kecil, atau mereka yang kurang mampu merasakan manfaatnya.
Yessy Gusman, menambahkan, sudah ketujuh kalinya berkunjung ke Sakila Kerti dari tahun ke tahun nampak perkembangannya, baik dalam tempatnya, maupun peserta didiknya.
Sementara itu, Asdep PAUD, Dasar dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jazziray Hartoyo membacakan sambutan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebutkan, bahwa pendidikan non formal tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab berkaca pada Sakila Kerti mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, baik mereka yang putus sekolah, buta aksara maupun mereka yang tidak mampu.
Sakila Kerti sebagai lembaga pendidikan non formal kerap mengadakan program pelatihan dan pemberdayaan, membekali mereka kemampuan berwirausaha. Ini membuktikan bahwa pendidikan non formal dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan yang ada dalam pendidikan formal.
“Pendidikan formal menawarkan fleksibilitas dalam hal waktu dan tempat. Mudah menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran dengan kebutuhan lokal dan perkembangan zaman, mampu menjangkau masyarakat yang tidak mengakses pendidikan formal, dan juga fokus pada program-program pemberdayaan,” ujarnya.(*)