Germas Mengajak Masyarakat untuk Membudayakan Hidup Sehat
TEGAL – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan
Kota Tegal berlangsung di Ruang Pertemuan Klinik Paru Masyarakat (BP4) Kota Tegal, Kamis (16/12).
Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Johardi mengapresiasi pelaksanaan Germas tersebut. Germas mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
“Germas sangat penting dilaksanakan untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit tidak menular yang saat ini semakin banyak terjadi, baik yang menjangkiti kaum tua maupun muda, karena pola hidup yang tidak sehat,” paparnya.
Dalam sambutan tersebut, Wali Kota berharap acara seperti ini sering diselenggarakan juga secara mandiri oleh masyarakat. Ini penting agar masyarakat menyadari pentingnya hidup bersih dan sehat. Gerakan masyarakat hidup sehat (germas) merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Tegal.
“Germas adalah program skala nasional yang tujuannya pembangunan kesehatan. Maka dari itu terapkan Germas dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit. Mencegah memang sangat penting daripada mengobati karena biaya berobat tidaklah murah,” ujarnya.
Dengan adanya gerakan masyarakat hidup sehat, diharapkan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat dengan cara meningkatkan aktivitas fisik secara teratur dan terukur, konsumsi sayur dan buah setiap hari.
“Jangan lupa untuk cek kesehatan secara rutin, olahraga teratur, diet seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres,” ujarnya.
Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Wahyu Setianingsih menyampaikan bahwa Jawa Tengah menargetkan 35 kabupaten/kota sudah ODF di tahun 2020. Namun karena situasi Pandemic Covid-19 keinginan tersebut tertunda. Namun Kota Tegal ternyata mampu mencapai ODF di situasi ini.
“Dari total jumlah KK yang ada di Provinsi Jawa Tengah yaitu 10.412.900 KK, yang berperilaki Stop Buang Air Besar Sembarangan sudah mencapai 95,59 persen,” ujarnya
Wahyu Setianingsih menambahkan bahwa Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan merupakan salah satu perilaku implementasi pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
“GERMAS bertujuan untuk menurunkan beban akibat penyakit menular (termasuk pandemi Covid-19) dan penyakit tidak menular, karena tanpa upaya yang signifikan, kecenderungan kesakitan dan kematian serta permintaan pelayanan kesehatan akan terus meningkat sehingga akan menambah beban masyarakat dan pemerintah,” paparnya
Selain itu, Wahyu Setianingsih berharap Deklarasi ODF Kota Tegal hari ini dapat menjadi pemicu semua stakeholder dan masyarakat untuk tetap berperilaku hidup sehat.
“Mari kita membudayakan GERMAS dalam semua tatanan untuk mewujudkan masyarakat Kota Tegal yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya.(*)