RAKERDA Ikatan Apoteker Indonesia Jateng 2017
TEGAL – Nampak di Sebayu Convention Hall Hotel Bahari Inn Tegal kegiatan Rapat Kerja Daerah Pengurus Daerah (RAKERDA) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Tengah tahun 2017, Sabtu (25/3). Hadir Ketua PD IAI Jateng, Ketua Umum PPI IAI, Dinkes Provinsi Jateng dan Insan kesehatan.
Dalam sambutan Walikota yang di bagacakan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Herlien Tedjo Oetami,SH, bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan ini, guna mendukung pembangunan bidang kesehatan di Kota Tegal. Diharapkan Rakerda tersebut dapat memberikan kontribusi bagi bidang kesehatan dan kefarmasian, serta membantu pemerintah daerah mewujudkan Kota Tegal yang sejahtera dan bermartabat berbasis pelayanan prima sesuai dengan visi Kota Tegal.
Istilah apoteker lebih banyak dikenal sebagai profesi bagi seseorang yang meracik dan menjual obat di apotek atau farmasi klinik. Sebenarnya bidang farmasi klinik hanyalah salah satu dari beberapa bidang yang menjadi tanggung jawab apoteker. Namun karena farmasi klinik atau pelayanan sangat berhubungan langsung dengan masyarakat maka bidang tersebutlah yang paling terekspos. Stigma yang sangat disayangkan adalah masyarakat mengenal apotek sebagai tempat membeli obat, bukan sebagai tempat untuk mempercepat usaha dari penyembuhan penyakitnya. Padahal apoteker memiliki tanggungjawab dan peranan yang jauh lebih besar dari itu. Untuk itu para apoteker untuk selalu bersemangat menggali pengetahuan, wawasan dan informasi serta aktif berperan menyehatkan masyarakat agar masyarakat memperoleh layanan konseling, informasi dan edukasi, karena memang untuk itulah apoteker dilahirkan dalam dunia kesehatan. Memberikan konseling, informasi dan edukasi untuk melahirkan masyarakat yang cerdas dan sadar terhadap pelayanan kefarmasian yang baik.
Dalam sambutannya Ketua PD IAI Jateng menyampaikan bahwa peraturan – perturan tentang apoteker oleh Pemerintah sudah dinamis, ‘’praktek kefarmasian hanya dapat dilakukan sepanjang apotekernya berada ditempat, mohon bila ada apotek yang apotekernya tidak ditempat segera berada ditempat’’, papar Drs. Jamaludin Al J. Efendi.
Dalam kegiatan tersebut hadir kegiatan Seminar Nasional di sesi pertma dengan bahasan Strategi dan Penanganan dalam Terapi TB-HIV dalam Pengobatan yang Efektif oleh dr. Adria Rusli, Sp.P, dan bahasan kedua tentang menghasilkan pengobatan yang berkualitas oleh Nanang Munif Yasin, M.Pharm, Apt. Sedangan sesi kedua materi diberikan oleh Susanto, S.H,M.H dengan materi Perkembangan Narkotika, Bahaya, Manfaat dan Peredarannya dan materi Benchmark Pharmaeeutical Practise oleh dr. Yunita, M.Pharm, Apt. (S.Mu’min)