WES Lakukan Test Swab Usai Laksanakan Hajatan Yang Sempat Viral.

TEGAL – Test Swab dan PCR dilakukan kepada keluarga inti Wasmad Edi Susilo (WES), salah satu Wakil Ketua DPRD Kota Tegal,  usai mengadakan hajatan yang menimbulkan kerumunan orang dan berpotensi menjadi cluster baru penyebaran Covid – 19 di masa pandemi ini, Jumat (25/9/2020).
Dalam keterangannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari mengatakan Swab yang dilakukan untuk mendeteksi apakah ada yang positif atau negatif Covid -19.

“Kemarin kan habis hajatan, jadi kita lakukan deteksi apakah ada yang positif atau tidak, dimulai dari keluarga yang mempunyai hajat. Ada 6 orang tetapi bisa saja berkembang, nanti kalau ada yang postif kita lakukan tracking,” ucap Prima.

Terkait ijin mengadakan hajatan, prima mengatakan bahwa Dinas yang dipimpinnya tidak mempunyai wewenang.

“Dinkes tidak diminta pertimbangan status epidiomologi di Kota Tegal. Waktu itu Dinas Kesehatan tidak dilibatkan dalam hal ini, juga tidak ada permohonan untuk dilaksanakan dan Dinas Kesehatan tidak mempunyai wewenang untuk dalam hal pemberian ijin, ijin bukan dari Dinas Kesehatan,” jelas Prima.

Sementara itu, Wasmad Edi Susilo yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Tegal terkait dengan kejadian yang sempat viral meminta maaf kepada masyarakat Kota Tegal atas kekhilafannya.

“Yang pertama saya meminta permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya, utamanya juga seluruh aparat penegak hukum dan pemerintahan,” ucap Wasmad.

Wasmad juga menjelaskan bahwa selaku sohibul hajat jauh-jauh hari, yakni setahun sebelumnya telah merencanakan hajatan tersebut sebelum ada Covid – 19.  Ia merencanakan bulan September ini. “Kemudian kami mencoba melakukan perijinan mulai dari RT, RW, Kelurahan kemudian ke Polsek Tegal Selatan termasuk mengetahui Koramil Tegal Selatan dan itu lolos. Ijin turun sehingga undangan yang kami sudah siapkan kami sebar dan undangan sudah terlanjur disebarlah, sudah sampai yang di undang,” tutur WES.

Kemudian hajatan tetap dilaksanakan namun demikian karena situasi belum begitu nyaman, WES tetap melakukan protokol kesehatan secara maksimal. “Jadi mulai dari undangan kami sudah tulis di undangan bahwa tamu undangan wajib melaksanakan protokol kesehatan. Kemudian undangan yang masuk dari awal itu sudah mulai disterilisasi, cuci tangan, kita siapkan juga hand sanitizer, dan cek suhu di pintu masuk,” jelas WES.
Selanjutnya, begitu masuk di pintu layos sudah ditata untuk jaga jarak juga. Kemudian saat pengantin ada di pelaminan semuanya tidak ada yang bersalaman langsung dan berjarak kurang lebih 5 meter. “Mudah-mudahan usai hajatan saya semuanya aman, saya meminta maaf dan mengaku khilaf,” jelas Wasmad. Demikian juga terkait test Swab sendiri, Wasmad berharap hasilnya sesuai yang harapan yaitu hasilnya aman.

WES meminta masyarakat agar tenang sehingga pihaknya meminta Dinkes Kota Tegal untuk dilakukan Swab kepada dirinya dan keluarganya. “Ini penting agar masyarakat itu utamanya para undangan dan yang hadir semuanya biar merasa tenan. Janga- jangan saya habis kondangan ada masalah. Diawali dari saya selaku sohibul hajat dilakukan swab agar nanti hasilnya juga mudah-mudahan hasilnya aman semuanya,” kata WES yang menyebut  menyebar undangan kurang dari 1000 dan undangan diberikan kepada masyarakat sekitar Kota Tegal saja.
Sementara itu Kepala Puskesmas Bandung Kecamatan Tegal Selatan, dr. Destina Diah Astuti menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan kepada enam anggota keluarga Wasmad Edi Susilo.

“Hari ini kita melakukan permintaan dari dinas , hasil tracking dari kegiatan yang kemarin sempat viral acara hajatan Wasmad Edi Susilo pemeriksaan itu dilakukan sejumlah 6 orang yang terdiri dari pak Wasmad dan Istri menantu dan anaknya, nanti kita menunggu hasil dari PCR yang dilakukan hari ini mudah mudahan hasilnya negatif dan sekiranya nanti ada hasil yang positif kita baru lakukan tracking. Sekiranya memang tidak kita tetap melakukan testing yang sesuai dengan target yang telah diberikan provinsi,” ucap Destina
Destina menjelaskan targetnya dalam satu pekan itu 251 sampel dan untuk Puskesmas Bandung itu sendiri kita ditarget 26 dalam satu minggu, sasarannya semua masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bandung, yaitu kelurahan Kalinyamat Wetan, Kelurahan Keturen, Kelurahan Debong Kidul, Kelurahan Tunon dan Kelurahan Bandung.

“Kita sudah melakukan tracking di SMP 19 Kota Tegal, kemudian ada kasus kasus feedback dari rumah sakit yang terkonfirmasi positif dari rumah sakit kita lakukan tracking dari keluarganya maupun 14 hari terakhir kontak dengan siapa saja,” pungkas Destina. (*)

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]