Karyawan di Kota Tegal Disiapkan Jadi Relawan Covid 19

Pemerintah Kota Tegal menggelar rapat koordinasi bersama pengusaha, TNI Polri dan stakeholder terkait ntuk membahas rencana pembentukan Relawan Covid-19 di Adipura Balai Kota Tegal, Selasa (30/6/2020).

Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi mengatakan pandemi Covid 19 belum berakhir. Namun, kesehatan dan ekonomi harus berjalan. Pemkot ingin segera take of ekonomi.

Jumadi mencontohkan, pada Maret 2020 lalu, transaksi perbankan sekitar 200-300 transaksi. Saat ini (Juni 2020) jumlah transaksi mencapai 900 transaksi. Kegiatan ekonomi sudah mulai tumbuh. Deposito mulai dicairkan untuk menggerakkan ekonomi.

Untuk kesehatan, kata Jumadi, pabrik, mall, perusahaan, para karyawan diminta memahami protokol kesehatan. Menurut Jumadi, dalam satu perusahaan di Kota Tegal, bisa memiliki karyawan mulai 100 orang hingga 1.000 orang.

Mereka (karyawan) juga dijadikan relawan covid 19 untuk mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir. “Relawan untuk keluarganya, orang disekitarnya, kalau ketemu orang dijalan tidak mengenakan masker (misalnya), diingatkan,” kata Jumadi.

Jumadi menegaskan bahwa jangan sampai terjadi covid 19 gelombang kedua di Kota Tegal. Pencegahan disiplin covid 19 harus dimulai dari kantor, perusahaan, mall. “Kalau kita taat aturan (protokol kesehatan), gelombang kedua tidak akan terjadi. Ini sinergi Pemerintah, pengusaha, TNI dan Polri,” pungkas Jumadi..

Kepala Dinkes Kota Tegal dr. Sri Primawati Indraswari meminta pasar, kantor, perbankan, tempat umum menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Disetiap pintu masuk mall (misalnya) disiapkan petugas untuk mengecek suhu tubuh. Gunakan Masker, ada fasilitas bilik desinfektan menggunakan cairan yang aman, pada semua pintu masuk dilakukan cek suhu tubuh.

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]