TEGAL – Maulid Akbar Nabi Besar Muhammad SAW yang sedianya dilaksanakan di Lapangan Alun-Alun Kota Tegal, mendadak dipindahkan ke Masjid Agung Kota Tegal, Selasa malam (31/12/2019). Menyusul hujan deras yang turun sejak Selasa (31/12/2019) mengguyur Kota Tegal. Meski dipindah ke Masjid Agung, Maulid Akbar yang diselenggarakan oleh Jam’iyyah Rotib “Rotibayn” dan Pondok Pesantren Daarul HIjrah Kota Tegal, tak mengurangi minat ratusan jamaah Rotib mengikuti Maulid Nabi yang berlangsung khidmat.
Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi, S.T., M.M., hadir secara langsung di Masjid Agung pada malam pergantian tahun dari 2019 ke tahun 2020. Wakil Walikota mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu bukti cinta kepada Rasulallah. Kecintaan terhadap Rasulallah bisa pudar dimakan waktu. Demikian juga iman bisa bertambah juga bisa berkurang. Oleh sebab itu, Walikota mengajak seluruh jamaah untuk selalu menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah.
Terkait dengan malam pergantian tahun, Wakil Walikota mengatakan bahwa pada malam pergantian tahun ini diisi dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, bersama para habaib, kyai, ulama, Forkopimda dan masyarakat Kota Tegal sekaligus berdo’a untuk tahun 2020. “Harapannya agar Kota Tegal menjadi lebih baik,” kata Jumadi berharap.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pengasuh Pondok Pondok Pesantren Daarul HIjrah Kota Tegal yang juga pengasuh Jam’iyyah Rotib “Rotibayn” Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin Al Atos, Pimpinan Pondok Pesantren Attuhidiyyah Giren Talang KH. Ahmad bin KH. Sa’id, Perwakilan Anggota Forkopimda Kota Tegal, Rais Syuriah PC NU Kota Tegal KH. Misbakh Mustofa, Ketua PD Muhammadiyah Kota Tegal Nadhirin Maskha, para habaib, jamaah Majlis Maulidul Rasul, dan para santri serta jamaah Maulid Akbar.
Maulid dibuka dengan bacaan istighotsah oleh KH. Moh. Atob dan pembacaan maulid ad diba’i oleh Habib Sulthon Badar Al Habsyi.
Habib Thohir mengatakan kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di dalam Masjid Agung karena disebabkan hujan, merupakan suatu keridhoan Allah SWT. “Bahwa Allah ridho. Di saat-saat terakhir dari perjalanan hidup kita dari kalender masehi banyak gangguan pada saat itu, banyak anak-anak muda yang tergoda dan berlumuran dosa dan maksiat pada malam ini,” ungkap Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Hijrah tersebut.
Dengan mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Habib Thohir menyatakan hanya ingin menyenangkan hati Rosulallah. “Agar umat selamat di malam itu, maka dilaksanakan amalan sehingga malam itu menjadi malam rahmat. Ayo shlawatan, ayo dzikir, ayo doa, ayo dengarkan mauidoh khasanah dari kyai. Bahkan malam ini Allah menunjukkan kuasanya kepada kita, hujan dan banjir,” ajak Habib Thohir.
Diharapkan Habib Thohir, dengan duduk di Masjid Agung, dengan niatan iktikaf, maka diharapkan banyak pahala yang didapat.
Tepat pukul 00.00 WIB, seluruh jamaah berdiri untuk bersholawat bersama dan berdoa yang dipimpin oleh Habib Thohir. Bersamaan dengan itu, kembang api di luar Masjid Agung bersahut-sahutan berbunyi dan meledak sebagai tanda pergantian tahun baru 2020. (*)