Diryo Suparto Sebut Kemajuan Teknologi Seperti Pisau Bermata Dua
Tantangan bangsa Indonesia semakin komplek seiring dengan perkembangan jaman. Era industri 4.0 dan society 5.0 adalah sebuah kehidupan yang serba IT dan robot, tenaga manusia akan diganti dengan operator digital dan mekanik robot.
Hal ini bebanding terbalik antara bonus demografi yang tinggi dengan serapan kerja yang semakin minim sehingga terjadi kompetisi yang tajam .
Demikian disampaikan Dosen Fisip UPS Tegal Diryo Suparto, S. Sos, MSI dalam materinya pada kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Bela Negara Bagi Generasi Muda yang dihadiri oleh siswa-siswi SMK/SMA yang ada di Kota Tegal, Rabu (11/12) di aula Eks Samsat Balai Kota Tegal.
Guna meningkatkan semangat kebangsaan dan nasionalisme dalam mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0
Diryo menuturkan kemajuan teknologi seperti pisau bermata dua, satu sisi berdampak positif sisi yang lain bisa membuat petaka atau bencana. Semangat wawasan kebangsaan dan bela negara dalam perkembangan teknologi harus disikapi dengan bijaksana sehingga bermanfaat bagi kemaslahatan negara dan masyarakat.
“Kota Tegal misalnya mencanangkan smart city adalah program pemerintah berbasis IT dengan tujuan untuk mencapai efisiensi, efektifitas dan mendekatkan pelayanan pada masyarakat,” kata Diryo.
Apa dampak negatif yang perlu di waspadai dari kemajuan teknologi di era globalisasi dan liberalisasi seolah dunia menjadi sempit dalam genggaman HP. Karenanya ideologi,budaya dan ajaran lainya bisa masuk tanpa sekat, batas ruang dan waktu. “Disinilah ajaran sesat semacam terorisme dan radikalisme disebarkan,” ungkap Diryo.
Selain itu, teknologi rawan terjadi disitegrai sosial yaitu dengan penyebaran berita hoax sebagai salah satu instrumen perang proxy dan perang asimetris termasuk budaya hedonis dan konsumerisme di kalangan remaja.
Sementara itu, konteks wasbang dan bela negara dalam konteks kekinian, menurut Diryo, bagiamana semua elemen mendorong kemajuan bangsa. Dia mencontohkan, pada sektor pemerintah misalnya dengan menerapkan transparansi dan open government. Pada kalangan pemuda misalnya dengan membuka start up berbagai varian bisnis untuk membuka lapangan kerja.