Siaga Hadapi Bencana, BPBD Kota Tegal Laksanakan Sarasehan
Tegal – Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, SE, M.M secara resmi membuka Sarasehan penanganan darurat bencana “Kegiatan Peningkatan, Pengembangan, Kapasitas Penanganan Darurat Bagi Pemangku Kepentingan dan Generasi muda, Selasa (29/10/2019) di Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balaikota Kota Tegal. kegiatan ini diikuti oleh Babinsa, Babinkantibmas, lurah dan stakeholder terkait se- Kota Tegal.
Disampaikan oleh Walikota bahwa acara ini sangat penting karena Kota Tegal merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang rentan bencana banjir rob angin dan kebakaran.
“Akhir bulan Oktober ini adalah musim pancaroba dengan cuaca yang sangat ekstrim dan musim penghujan, kita semua perlu siap siaga dalam menghadapi peralihan musim ini khususnya pada saat memasuki musim penghujan. Untuk itu seluruh elemen BPBD dan stakeholder terkait di Kota Tegal termasuk unsur TNI/Polri, dituntut untuk siap siaga menghadapi dan menggulangi bila terjadi bencana,” ucap Walikota mengawali sambutan.
Lebih lanjut Walikota juga berharap BPBD juga dapat secara efektif membantu Pemerintah Kota Tegal memberikan sosialisasi dan pelatihan agar masyarakat Kota Tegal menjadi masyarakat yang tangguh dalam mencegah dan menghadapi bencana.
Dengan adanya sarasehan ini nantinya makin banyak masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengantisipasi setiap ancaman atau bahaya yang akan terjadi. kita dituntut untuk mampu untuk melakukan prediksi, analisis, identifikasi dan kajian terhadap risiko bencana.
Kemampuan ini memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang canggih maupun tepat guna. juga dari pengetahuan yang modern hingga kearifan lokal yang sudah ada di masyarakat. selain itu penting juga bagi kita untuk memiliki kemampuan menghindari sekaligus menghadapi bencana.
Selanjutnya jika bencana tak dapat dihindari kita harus mampu beradaptasi terhadap bencana dan dampak yang ditimbulkan. apabila tidak mampu melawan ataupun menghindari, maka kita dituntut untuk mengurangi, mengalihkan atau menerima risiko yang akan ditimbulkan. kemampuan untuk pulih kembali secara cepat setelah terjadi bencana.
“Ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana dapat dilihat dari kemampuannya (daya lenting) untuk pulih kembali setelah terkena dampak bencana,”tutur Walikota.
Disamping penanganan bencana, Pemerintah Kota Tegal juga serius dalam program pengurangan resiko bencana, dan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal melaui berbagai program dan perbaikan infrasruktur meliputi pembangunan polder Tegalsari untuk menaggulangi genangan / banjir di wilayah Kecamatan Tegal Barat dan sekitarnya, perbaikan drainase di berbagai wilayah di Kota Tegal, pengadaan pompa air di titik rawan genangan dan pengadaan mobil pompa air dengan kapasitas daya sedot besar.
“Ini semua baik namun kita perlu saling mengingatkan untuk selalu mengontrol agar upaya pencegahan dan penanggulangan bencana yang telah kita lakukan dapat terus dirawat, dijaga dan ditingkatkan. sehingga insyaallah tidak terjadi lagi situasi kita harus melawan bencana.,” pesan Walikota sekaligus mengingatkan bahwa yang lebih penting lagi dan akan selalu saya ingatkan adalah bahwa kita harus menjaga kebersihan lingkungan dan kelestarian alam. jangan sampai kita menghindari bencana tetapi kita tidak sadar diri bahwa kitalah penyebab bencana itu timbul.
Senada dengan yang disampaikan oleh Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, SE, M.M, terkait kebencanaan Kabid Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Tengah, Purwito, S.Pd yang mewakili Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah, dikatakan oleh Purwito walaupun Kota Tegal merupakan Kota yang minim bencana tetapi masyarakat perlu di edukasi tentang tanggap bencana sehingga apa bila terjadi bencana sudah siap.
“Bencana tidak mengenal tempat dan waktu, jadi dengan adanya acara ini saya berharap peserta dengan ilmu yang didapat selanjutnya dapat di implementasikan di daerah masing masing, termasuk juga koordinasi dengan BPBD Kota Tegal,” ucap Purwito.