Produk perangkat lunakyang dibuat oleh mahasiswa D IV Teknik Informatika Politeknik Harapan Bersama (PHB)berupa mobile applicationRoLine (Ronda Online) berhasil meraih juara nasional di Universitas Negeri Jember (UNEJ), Sabtu, (5/10).

Ajang cipta karya teknologi berskala nasionaldiselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer(UNEJ)“Encode 2019 – Discovery 6”mengankat tema Realized Industrial Revolution 4.0 and SDG’s through ICTs.
RoLine merupakan platform aplikasi android yang digunakan untuk manajemen ronda dan terintegrasi mulai dari warga, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan hingga tingkat Kota/Kabupaten.Tim Tawakal yang terdiri dariAzka Wildan Mukholladun, Novianto Arief Wibowo dan Ali Budi Purnomotelah mengembangkan fitur RoLine menjadi aplikasi yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Aplikasi ini terdiri dari berbagai macam fitur, seperti: penjadwalan ronda, pengingat ronda, denda,rekapitulasi denda, hingga penilaian warga, RT, RW ataupun Kelurahan yang teraktif menjalankan ronda,” terang Azka.

Melalui aplikasi RoLine tim Tawakal mampu meraih juara 1 dengan pesaing pada grand final berasal dari Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Negeri Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Azka menambahkan yang menarik dari aplikasi ini adalah Aplikasi telah memanfaatkan IoT (Internet of Things) yakni alarm disetiap akun ketika terdapat bencana atauaksi kriminal dan pemanfaatan QR Code untuk absensi Ronda,
Ketua Prodi D IV TI Ginanjar Wiro Sasmito selaku Pembimbing bersyukur atas keberhasilan mahasiswanya yang dapat meraih juara 1. “Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi PHB dan ini untuk kesekian kalinya mahasiswanya mampu menorehkan prestasi di kompetisi tingkat nasional,” tegasnya.

Ia menargetkan aplikasi tersebut akan dilanjutkan sampai pada tahapan yang lebih sempurna yakni dengan menerapkan video atauimage recognition, dimana kamera CCTV dapat mengenali wajah seseorang dan juga pengembangan penerapan Artificial Intelligence lainnya.

Ginanjar memiliki harapan besar bagi mahasiswa PHB khususnya mahasiswa di prodi yang dipimpinnya, agar pencapaian ini dapat menggugah semangat dan kreativitas mahasiswa untuk lebih berminat dalam mengikuti kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. “Ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan daya serap mahasiswa terhadap kurikulum maupun materi kuliah yang diberikan oleh dosen, selain itu juga dapat mengangkat derajat maupun daya tawar mahasiswa, dosen, prodi dan kampus di kancah nasional,” ujar Ginanjar.