Uji Coba Dancing Fountain, Simulasi Song of The Sea PAI
TEGAL – Song of The Sea, sebagai program unggulan Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M. dan Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi, S.T., M.M. mulai tampak terlihat. Untuk melihat respon masyarakat terhadap Song of The Sea di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal yang rencananya dibangun tahun depan, dilaksanakan terlebih dahulu uji coba dengan pagelaran Spectaculer Show Dancing Fountain Festival of Light di PAI.
Walikota Tegal Dedy Yon secara resmi melaksanakan Soft Opening pada Rabu (29/5) malam. Menurut Walikota dalam Soft Opening tersebut juga dilaksanakan uji coba pagelaran Dancing Fountain.
“Uji coba pagelaran Dancing Fountain, sebagai simulasi tahun depan untuk pembangunan Song Of The Sea. Kita melihat bagaimana respon masyarakat terhadap acara ini,” ungkap Walikota yang didampingi Ketua PKK Kota Tegal dr. Roro Kusnabilla Erfa, Pj. Sekda Kota Tegal Drs. Imam Badarudin, dan Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal.
Dancing Fountain yang berupa air mancur yang menangkap sinar laser bertaraf internasional akan dilaksanakan Grand Opening pada tanggal 8 Juni 2019, atau tiga hari setelah lebaran dan akan berlangsung hingga 14 Juli 2019 atau sekitar 47 hari untuk memeriahkan PAI Kota Tegal.
Rencananya juga akan dilaksanakan pagelaran seni tari berbagai kebudayaan Kota Tegal sebagai wujud apresiasi kepada seniman dan budayawan Kota Tegal.
“Pagelaran Dancing Fountain akan masukan iklan-iklan Kota Tegal dan juga tempat hiburan yang ada di Koata Tegal,” kata Walikota.
Walikota mengharapkan dengan adanya Dancing Fountain ini selain sebagai simulasi Song of The Sea, Festival The Light tersebut menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Tegal. Bukan hanya warga Kota Tegal, tetapi juga warga daerah sekitar Kota Tegal hadir di Pantai Alam Indah.
“Target bisa berdampak multi komplek, masyarakat luar kota tentunya nanti akan bermalam di Kota Tegal, sehingga hotelnya ramai, kulinernya ramai, wisatawan bisa membeli makanan khas Tegal, tentu hasilnya untuk income PAD Kota Tegal,” tutur Walikota.
Penyelenggara Festival The Light Bambang Gunawan dari PT. Prima Lita Kharisma Persada Semarang, menyampaikan bahwa Dancing Fountain seharusnya mulai pada tanggal 08 Juni. Namun karena harus launching pada serentak dengan 7 provinsi lainnya di tanggal 29 Mei, jadi disamakan launchingnya.
“Untuk Tegal ini adalah yang paling nomer satunya, yang berbentuk bintang. Lainnya itu, bulan. Ini berkat kerja sama antara Walikota Tegal dan jajarannya, serta masyarakat Kota Tegal,” ungkap Bambang.
Mudah-mudahan masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya bisa memberikan inspirasi dan bisa memberikan tontonan yang menarik. Dan ini adalah yang pertama di Indonesia,” ungkap Bambang.
Menurut Bambang, Dancing Fountain menampilkan beberapa film, animasi dan kemungkinan masih menunggu Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal dan jajaran Pemkot Tegal untuk menampilkan berbagai kreasi yang akan ditampilkan di Dancing Fountain selama sekitar 10-20 menit.
Selain Dancing Fountain, wahana lain juga menarik untuk dikunjung seperti berbagai lampion yag berbentuk binatang. “Kemungkinan ada tambahan wahana karena belum selesai, seperti binatang dinosaurus dan ikan yang memang belum ditampilkan,” jelas Bambang.
Sementara untuk lampu menggunakan LED yang AMDAL-nya aman bagi lingkungan karena kalau terjatuh tidak akan menimbulkan racun seperti lampu lainnya yang mengandung kandungan fosfor.
Spectaculer Show Dancing Fountain Festival of Light tersebut membutuhkan daya listrik untuk menerangi lampu-lampu sekitar 80.000 watt. Untuk dapat masuk dan menikmati berbagai wahana, pengunjung harus membeli tiket masuk yang dibanderol Rp. 30 ribu.
Adapun jadwal penayangan Dancing Founting, khusus malam hari pukul 19.00-19.30 WIB, kemudian pukul 20.00-20.30 WIB, 21.00-21.30 WIB sementara khusus malam minggu 20.30, 21.30 dan 22.30 WIB. (*)