Memperkenalkan Cagar Budaya Tegal Melalui Lomba Karya Tulis Ilmiah
Tegal – Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal menggelar lomba penulisan sejarah karya tulis ilmiah cagar budaya Kota Tegal tingakt SMP/MTs Se Kota Tegal di ruang Eks. Samsat Kota Tegal. Senin (25/3) pagi.
Tahap presentasi yang diikuti oleh 10 peserta merupakan tahap lanjutan dari tahap awal yakni penerimaan proposal karya ilmiah yang dikumpulkan dari 13 Maret hingga 20 Maret 2019. Para peserta dibebaskan untuk membidik sektor cagar budaya Kota Tegal sebagai bahan penulisan karya ilmiahnya.
Yono Daryono selaku juri mengungkapkan bahwa peserta rata-rata memiliki kemampuan yagn bagus.
‘’Mereka rata-rata bagus, mungkin yang kita kritisi adalah cara mengutip pernyataan atau literasi yang dipakai. Hampir semua sama, ada beberapa yang memiliki literatur yang berbeda, ada inovasi, bagaimana cara mensosialisasi cagar budaya, kami lebih menitikberatkan bagaimana mereka mengutip dan literatur yang mereka baca. Disini kita menguji, itu karya otentik atau karya siapa, maka kami perlu ada wawancara seperti ini,’’ ujar Yono Daryono.
Sedangkan Kepala Bidang Kebudayaan Dinar Marnoto sekaligus juri berharap peserta memiliki kegiatan dalam pelestarian dari nilai cagar budaya.
‘’Minimal mereka tahu kondisinya masing-masing dan paham undang – undang cagar budaya. Ini merupakan alternatif lain dalam berkegiatan kebudayaan,’’ kata Dinar.
‘’Yang hebat adalah guru pembimbing dan kepala sekolah yang antusias dan serius mengikuti ini terbukti ada beberapa yang mengirimkan peserta lebih dari satu. Dan diharapkan ketika mereka besar bisa menjadikan indikator dalam penulisan sejarah, ‘’ tambah Dinar.
Hal lain disampaikan oleh budayawan Tegal Wijanarto sekaligus juri ketiga yang telah mengamati perkembangan kegiatan tersebut.
‘’Dari tahun ketahun ada peningkatan terutama generasi pelajar mengenai pentingya cagar budaya sebagai jejak peradaban dan nilai penting bagi kehidupan ilmu pengetahuan sosial dan budaya, Yang sebelumnya bersifat informative, sekarang yang menarik adalah nilai aplikasi yang mereka kembangkan untuk penyadaran generasi pelajar. Pemanfaatan media IT dan beberapa ada yang memprogramkan proses itu untuk pengenalan cagar budaya. Ada pula dengan pola permainan dalam memperkenalkan cagar budaya. Ada upaya serius bagaimana solusi yang dilakukan oleh mereka kepada pemerintah Kota Tegal supaya keberadaan cagar budaya bukan sekedar sebagai peninggalan sejarah, meskipun kita ketahui sejarah yang ada disini adalah warisan kolonial walaupun demikian, ini sangat menarik ada merupakan upaya serius tentang promosi dan cagar budaya kepada generasi muda.’’ Tutur Wijanarto