Berselancar Dengan Buku-Buku Lama

Tegal – Buku adalah jendela dunia. Mungkin kita sering mendengar perumpaan tersebut ketika duduk dibangku sekolah dasar, namun saat ini perkembangan buku makin hari makin didominasi oleh buku-buku elektronik atau biasa disebut e-book.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan penjual buku-buku pada saat ini, karena pangsa pasar atau penikmat buku lebih menikmati buku dari pada e-book. Penjual buku atau toko-toko buku saat ini juga masih bertahan dengan menjajakan buku-buku dari penerbit major.

Ada bebarapa orang yang sengaja mencari buku-buku yang sudah tidak dikeluarkan oleh penerbit, seperti buku-buku tahun sembilan puluhan atau buku-buku lawas.

Seperti di jalan Kapten Sudibyo Kota Tegal, kita akan menjumpai toko buku yang sudah sejak lama menjajakan bermacam buku. Mulai dari buku sastra, pelajaran, umum, atau buku keagamaan. Ribuan buku terpampang dirak buku ada pula yang ditumpuk diberbagai sudut. Bila kita beruntung, maka kita akan mendapati beberapa buku lama yang bisa dikoleksi.
Seperti yang diungkapkan oleh pemilik toko buku tersebut, Hengky MB, dirinya sudah berjualan buku sembilan tahun yang lalu.

‘’Meski saat ini era digitalisasi, banyak buku elektronik, namun peminat buku disini masih stabil, mulai dari pelajar, mahasiswa serta umum masih mencari buku disini. Ada pula buku sastra lama yang masih ada terbitan Balai Pustaka,’’ ujar Hengky. Rabu (16/1)

Toko buku yang buka dari pukul 09.00 hingga 20.30 WIB tersebut masih tetap bertahan ditengah toko buku besar dan buku elektonik.

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]