Baznas Distribusikan Bantuan untuk Pemberdayaan Umat

TEGAL – Badan Zakat Amil Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah dan Baznas Kota Tegal secara bergantian akan mendistribusikan hasil pengumpulan zakat, infaq dan sadaqah di akhir bulan November dan awal bulan Desember 2018.
Menurut Ketua Baznas Kota Tegal Harun Abdi Manaf, SH, Baznas Provinsi Jawa Tengah akan mendistribusiikan dana zakat kepada mustahiq yaitu fisabilillah seperti guru TPQ dan MDA untuk Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes pada tanggal 28 dan 29 November senilai Rp. 300 juta per kabupaten/kota di Eks Samsat Kota Tegal.
Sementara Baznas Kota Tegal akan dilaksanakan pendistribusian dana berupa bantuan modal usaha untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu di Kota Tegal pada tanggal 3-6 Desember di masing-masing Pendopo Kecamatan.
“Baznas Kota Tegal menyerahkan bantuan modal usaha untuk pemberdayaan ekonomi kepada sebanyak 800 orang berupa peralatan kerja senilai Rp. 300 juta. Peralatan yang dibagikan antara lain mesin jahit, peralatan tukang dan peralatan cukur,” kata Harun saat beraudiensi dengan Walikota Tegal Drs. HM. Nursholeh, M.MPd di ruang kerja Walikota Kamis (22/11). Turut hadir para pengurus Baznas Kota Tegal antara lain Wakil Ketua 1 KH Zaifuddin Zuhri Madrais, S.Ag,  Wakil Ketua 2 Drs. HM. Suwarso, M.Pd dan  Wakil Ketua 3 Endang Sutjiarti. Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Tegal Drs. M. Ali Rosyidi, M.Pd  dan Kepala Bagian Umum Setda Kota Tegal Agus Arifin, AP.
Pemberdayaan masyarakat ditujukan kepada para pedagang ponggol, cilok, maupun tukang tersebut dilatar belakangi oleh hasil survey yang dilakukan Bazns, bahwa mereka kekurangan modal. Adapun modal yang didapat berasal dari pinjaman kepada rentenir. “Sehingga Baznas ingin meringankan beban mereka dan menambah modal usaha mereka,” sebut Harun.
Selain menyalurkan bantuan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi, Baznas Kota Tegal telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan akibat bencana alam dengan bantuan simultan. Bantuan tersebut digunakan untuk memperbaiki rumah yang rusak. “Ini sebagai bentuk respon kami memberi bantuan rumah ambruk yang dibantu Rp. 5 juta disebabkan tidak memiliki sertifikat tanah,” ungkap Harun yang menyebut kedepannya Baznas Kota Tegal akan memberi bantuan rehab rumah masyarakat kurang mampu dengan syarat tanah yang ditempati merupakan hak milik dan tidak dalam sengketa.
 “Kesulitan kami diantara rumah-rumah yang akan direhab kami, ternyata banyak yang tidak memiliki Surat Hak Milik (SHM) dan pernyataan tidak dalam sengketa. Ini merepotkan kami, sehingga kami akan kesulitan ketika akan memberikan bantuan. Tapi  kami tetap bekerja sama dengan pemerintah Kota melalui Dinas Sosial dan juga dari Kelurahan. Yang sangat membutuhkan itu yang kami utamakan.,” jelas Harun.
Menurut Harun, pemberian bantuan simultan tersebut merupakan tanggapan responsif Baznas Kota Tegal dengan memantau media sosial. Sementara di daerah lain rehab  rumah bagi warga kurang mampu telah dilaksanakan oleh Kabupaten Pati senilai Rp. 25 juta. Untuk pelaksanaan Kota Tegal bantuan rehab yang akn diberikan senilai Rp. 10-15 juta atau sesuai dengan kemampuan keuangan.
Walikota Tegal mengapresiasi upaya yang dilakukan Baznas Kota Tegal. “Saya sampaikan apresiasi kepada Baznas yang selama ini merupakan kerja sosial, untuk itu selalu semangat untuk Baznas,” ungkap Nursholeh.
Mengenai perolehan dana zakat dan infaq di Kota Tegal, Nursholeh mengharapkan tiap tahun agar target perolehannya semakin meningkat. Baznas pun diminta untuk menggenjot potensi zakat dan infaq seperti dari PNS. Untuk itu, Baznas diminta mendorong PNS untuk berkewajiban melaksanakan infak melalui Baznas. “Apalagi pahala zakat dan infak sangat besar, kalau tahu pasti mereka berduyun-duyun membayar zakat. Lebih tingkatkan kinerja menjadi Baznas terbaik, baik di hadapan Allah dan sesama,” sebut Nursholeh.
Sedangkan mengenai distribusi, Nursholeh menyarankan agar dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan hanya permodalan tetapi juga bisa dilaksanakan dalam bentuk bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana. “Jadi tidak sekedar beri bantuan kepada yang tidak mampu,” tegas Nursholeh. (*)
[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]