Tingkatkan Minat Baca, Pemkot Canangkan Gerakan Tegal Membaca.

TEGAL- Komitmen wujudkan masyarakat Kota Tegal yang cinta membaca, Pemerintah Kota Tegal mencanangkan Gerakan Tegal Membaca. Jumat (19/10) di Gedung Adipura Kompleks Balaikota Tegal. Pencanangan Gerakan Tegal Membaca secara resmi dibuka langsung Wali Kota Tegal Drs. HM. Nursholeh, M.Mpd melalui prosesi penabuhan gong disaksikan Ketua DPRD Kota Tegal H. Edi Suripno, SH.MH, Bunda Baca Kota Tegal Endang Nursholeh beserta Jajaran Dinas Pendidikan Kota Tegal.

Program yang bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat sekaligus upaya pemberantasan buta aksara tersebut juga dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Kemeterian Pendidikan RI  Ir. Harris Iskandar, PhD beserta Perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Walikota Tegal Drs. HM Nursholeh, M.MPd dalam sambutannya mengtakan bahwa Gerakan Tegal Membaca sebagai salah satu langkah untuk mendukung minat baca masyarakat Kota Tegal. Selain itu dirinya juga mengungkapkan bahwa Gerakan Tegal Membaca juga merupakan aksi nyata tindak lanjut terhadap pemberantasan buta aksara. Karena itu pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menumbuhkan minat baca dimulai dari lingkup keluarga.”Mari budayakan baca dala lingkup keluarga,”ajak Walikota. Walikota berharap dengan dicanangkan Tegal Membaca, akan ada banyak aksi nyata upaya peningkatan minat baca  yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah bersama Swasta.

Dirjen PAUD Dikmas Ir. Harris Iskandar yang turut menyaksikan pencanangan Tegal Membaca mengungkapkan apresiasinya kepada Pemkot Tegal menurutnya sangat peduli terhadap tumbuhkembang minat baca di masyarakat. Dalam sambutannya dirinya bahkan mengataakn bahwa di negara majupun masyarakatnya sangat gemar membaca. Mnurutnya membaca dan menulis bekal masyarakat menghadapi tatangan jaman. Bahkan tidak hanya baca tulis, di era millenial seperti saat ini enam (6) unsur dasar literasi harus dikuasai masyarakat seperti Literasi baca-tulis-berhitung, sains, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), keuangan, budaya, dan kewarganegaraan. “Tanpa menguasai enam (6) unsur literasi tersebut masyarakat akan susah bertahan di era abad 21 seperti sekarang,”ucapnya.

[posts title="Most from this category" title_type="left" type=normal-two item_nr=4 offset=3]