Wisuda Adalah Awal Dimulainya Tantangan Sesungguhnya.

Tegal – Sebanyak 1.442 wisudawan sarjana sains terapan ke 2 dan ahlimadya ke 14 tahun akademik 2017/2018 Politeknik harapan bersama di wisuda, Rabu (10/10/18)  di Bahari Inn Hotel Tegal.

Wisudawan yang berjumlah 1.442 berasal dari Program Stud D 3 Komputer sebanyak 371 Wisudawan, D3 Kebidanan 82 wisudawan, D3 Akutansi 417 wisudawan, D3 Farmasi 272 wisudawan, D3 Teknik Elektronika 129 wisudawan, D3 Teknik Mesin 85 wisudawan dan Program Studi D 4 Teknik Informatika sebanyak 86 wisudawan.

Dalam sambutannya Wali Kota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh M.MPd menyampaikan bahwa setelah wisuda inilah awal mulainya tantangan untuk bisa memanfaatkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan  untuk diamalkan bagi orang  banyak.

“Untuk itulah di era globalisasi ini sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi, sangat dibutuhkan, kreativitas dari masing – masing individu. hal yang mutlak dimiliki  seseorang yang menjadi lulusan  perguruan tinggi,” ucap Wali Kota.

Wali Kota juga menambahkan jika sistem pendidikan di politeknik jam belajarnya lebih banyak praktek sebagai bagian untuk memperkuat teori. hal ini memang sengaja dibuat untuk memberikan kesempatan pada para mahasiswa dan mahasiswinya agar memanfaatkan waktu yang ada untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara memadahi.

“Bagi wisudawan / wisudawati yang memasuki dunia kerja. hendaknya disadari , bahwa penting untuk menjadi orang yang cerdas dan memiliki potensi serta keunggulan. namun  terlebih penting lagi kiranya perlu juga disertai dengan sikap rendah hati, menghormati orang lain dan disiplin.,” tutur Walikota

Sementara itu disampaikan oleh Direktur Politeknik Harapan Bersama Mc. Chambali, B.Eng., E.E.,M.Kom ketika memberi sambutan dengan tema Politeknik Berkarya Mencapai Prestasi Untuk Menghadapi Era Industri 4.0 sebagaimana Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. Mohammad Nasir, Ph.D, yang belum lama ini meresmikan kampus 1 PHB, mengatakan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat agar mampu meningkatkan daya saing bangsa di tengah persaingan global.

”Maka dari itu sebagai wisudawan harus terus bergerak dan berinovasi dan memiliki kompetensi yang mumpuni agar mampu bersaing secara global, serta memiliki jiwa kewirausahaan untuk menciptakan lapangan kerja baru. Karena era revolusi indstri 4.0 menekankan pada pola digital economy, artifisial intelegence, big data dan robotic yang dikenal dengan fenomena disruptive, dimana hal ini membutuhkan daya kreasi dan inovasi yang terus diupayakan dan dicoba,” tegas Chambali.