Pemkot Tegal Serius Turunkan Angka Kemiskinan
SEMARANG- Pemerintah Kota Tegal berkomitmen serius turunkan angka kemiskinan. Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan Pemkot Tegal melalui empat bidang prioritas penanggulangan kemiskinan (Pronangkis). Hal itu disampaikan Plt. Walikota Tegal Drs.HM Nursholeh M. MPd sesaat usai menghadiri Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jawa Tengah. Kamis (23/8) di Gedung Bappeda Provinsi Jawa Tengah.
Rakor TKPK yang dilaksanakan, diungkapkan Walikota sebagai upaya serius dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menurunkan angka kemiskinan Jawa Tengah menjadi dibawah nasional. “Tentu upaya tersebut dilakukan dengan bekerjaama dengan pemerintah Kab/Kota di daerah. Oleh karena sebagai salah satu kepala daerah dirinya berkomitmen untuk membantu pemprov jateng bersama menurunkan kemiskinan”‘, ucap Walikota.
Seperti diketahui, di tahun 2017 angka kemiskinan Kota Tegal berada diangka 8.11 persen. Angka tersebut dikatakan Nursholeh tersebut Lebih rendah dari angka kemiskinan provinsi 13.01 persen dan nasional 10.12 persen.
Namun diungkapkan Nursholeh walaupun angka kemiskinan sudah tergolong rendah, tapi angka pengangguran Kota Tegal menjadi salah satu yg tertinggi di Jawa Tengah.
Oleh karena itu kedepan pihaknya melalui OPD terkait telah membuat program penanggulangan kemisikinan dalam empat bidang prioritas seperti bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan perekonomian. Seperti diantaranya penanganan kawasan kumuh melalui program, “KOTAKU” (Kota Tanpa Kumuh) dengan mengurangi luasan kawasan kumuh sekitar 35,8 hektar dan memberikan bantuan RTLH sebanyak 233 Unit senilai 2.23 Milyar pada tahun 2018. Meningkatkan pelayanan supply air bersih melalui PDAB Bregas. Tahun 2018 Pemkot Tegal juga sudah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan jambanisasi bagi 100 rumah tangga sasaran,termasuk melaksanakan peningkatan infrastruktur jalan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dibidang kesehatan pemkot mengalokasikan anggaran sebesar 8.1 miliar untuk jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin Kota Tegal. Di Bidang Pendidikan Kota Tegal juga menganggarkan sebesar 10.7 miliar untuk bantuan operasional dari tingkat PAUD hingga SMP dengan sasaran 6691 siswa dan 298 warga belajar.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Jateng Ir. Sudjarwanto Dwiatmoko dalam pertemuan tersebut mengajak seluruh kepala daerah di Kab/Kota untuk membantu menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai strategi di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta perekonomian. Termasuk menggalakan program padat karya pada proyek pemerintah.
“Saya mohon agar pemda dapat mengalokasikan paling tidak 10 persen dari nilai proyek menjadi proyek padat karya,”ucapnya. Akan sangat banyak tenaga kerja yang terserap jika hal ini dilakukan setiap daerah”, imbuhnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengingatkan kepala daerah untuk terus mensosialisakan adanya program kredit usaha yang dapat dimanfaatkan masyarakat baik melalui bank jateng maupun bank bank kredit kecamatan yang ada di masing masing daerah.