Masyarakat Berperan Temukan HIV Tanpa Stigma Negatif

TEGAL-Penemuan kasus Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome di Kota Tegal menunjukan peningkatan. Kasus terhadap penularan HIV AIDS menajdi bertambah. Oleh sebab itu, butuh peran stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama menemukan kasus HIV/AIDS.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Yuli Prasetya mewakili Kepala Dinkes Kota Tegal dr. Sri Prima Indraswari, Sp.KK., MM.,MH, Rabu (2/5) pada sosialisasi Peran Masyarakat Temukan HIV/AIDS (Tanpa Stigma) dalam Rangka Meningkatkan Penemuan Kasus HIV/AIDS dan Penyakit (Permata Hati).

Kegiatan tersebut dilaksanakan ruang pertemuan yang dihadiri perwakilan puskesmas, PKK Kota Tegal, Lurah, Kader Kesehatan, LSM Tekad. Delapan kelurahan menjadi sasaran sosialisasi ini, yakni Kelurahan Panggung, Slerok, Tegalsari, Muarareja, Randugunting, Bandung, Sumur Panggang dan Kaligangsa.

Yuli menambahkan, Kementerian Kesehatan sendiri memiliki target penemuan kasus HIV/ADIS di Kota Tegal sebanyak 845 sasaran . Sementara, data dari Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat 212 kasus HIV/AIDS sampai dengan akhir 2017.

“Artinya masih banyak kasus yang belum ditemukan. Kalau belum ditemukan, diobati dan dicegah maka akan menulatkan kesana kemari”, ungkap Yuli.

Menurut Yuli, untuk menemukan kasus HIV/AIDS butug peran dari semua stakeholder. Tidak hanya pada temuan saja sebab kasus HIV/AIDS memiliki prinsip temukan obati, pertahankan. Penderita HIV daya tahan tubuhnya menurun sehingga penyakit lain seperti tuberculosis, diabetes dapat menyerang.

Sementara itu, dr. A. Tri Yuli Susanti, MH dari Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang menambahkan, saat ini masih beredarnya stigma negatif terhadap penderita HIV AIDS. Misalnya mereka dikucilkan dari lingkungannya.

Padahal penularan HIV dapat terjadi, jika prinsip penularan terjadi bersamaan. Empat prinsip tersebut yakni, exit (keluar) artinya virus keluar dati dalam tubuh, survive artinya virus harus tetap bertahan hidup.

Kemudian, sufficient artinya jumlah virus harus cukup untuk menginfeksi dan enter atau virus masuk kedalam tubuh melalui aliran darah. “Bila salah satu prinsip penularan tidak terjadi maka tidak akan terjadi penularan”, pungas dr. Yuli. (Sa. Amin/WB)

Berita Lainnya

Reni Pilih Kota Tegal Yang Pro Investasi
Berita 04 Aug, 2017

Reni Pilih Kota Tegal Yang Pro Investasi

Tegal – Kota Tegal sebagai kota pro investasi mempunyai daya tarik tersendiri bagi para investor yang ingin melebarkan sayap usahanya…

Gelar Kordinasi dan Sosialisasi, Bulog Targetkan Penyerapan Gabah/Beras Maksimal
Berita 24 Aug, 2017

Gelar Kordinasi dan Sosialisasi, Bulog Targetkan Penyerapan Gabah/Beras Maksimal

TEGAL-Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre 6 Pekalongan  menargetkan penyerapan gabah/beras di wilayah sub divre Pekalongan sampai dengan akhir tahun 2017…

Dedy Yon Letakkan Batu Pertama Perluasan Gedung Yayasan Al Hikmah
Berita 21 Feb, 2021

Dedy Yon Letakkan Batu Pertama Perluasan Gedung Yayasan Al Hikmah

TEGAL - Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono berkesempatan meletakkan batu pertama perluasan dan pembangunan Gedung Pendidikan Islam Terpadu…

Walikota Tegal Membuka Lomba Seni Suara Burung Perkutut
Berita 01 Sep, 2019

Walikota Tegal Membuka Lomba Seni Suara Burung Perkutut

Tegal - Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono membuka lomba seni suara burung perkutut Walikota Tegal Cup 2019 dan Liga…

Pjs. Wali Kota Achmad Rofai Ajak Seluruh Komponen Ramaikan Hari Jadi Kota Tegal ke 438
Berita 03 Apr, 2018

Pjs. Wali Kota Achmad Rofai Ajak Seluruh Komponen Ramaikan Hari Jadi Kota Tegal ke 438

TEGAL-Berbagai agenda telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Tegal dalam rangka memeriahkan Peringatan Hari Jadi Kota Tegal ke 438 Tahun 2018.…

Tidak Hanya Bagi Masker, Edukasi Juga Penting
Berita 20 Sep, 2020

Tidak Hanya Bagi Masker, Edukasi Juga Penting

TEGAL - Gebrak Masker di Kota Tegal kali ini dilaksanakan di Kecamatan Tegal Barat. Ada tiga lokasi utama dalam gebrak…

Most from this category