Lulus 100 Persen, Sebuah Prestasi Untuk Kota Tegal.
TEGAL – Pjs Walikota Tegal Drs. Achmad Rofai, M.Si beserta rombongan dari Dinas Pendidkan Kota Tegal melakukan pantauan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 di hari kedua, Selasa (24/4/2018) untuk tingkat SLTP/MTS dan Sederajat.
Dalam pantauan UNBK di SMP 7 dan MTS Negeri Kota Tegal, Pjs Walikota melihat langsung siswa dan siswi tersebut melaksanakan ujian dengan mata pelajaran Matematika.
Tanpa menggangu konsentrasi siswa yang sedang melaksanakan ujian, Pjs Walikota meminta para siswa untuk mengerjakan dengan sungguh sungguh dan belajar lebih keras lagi untuk semua mata pelajaran.
Sebanyak 4936 siswa SLTP/MTS mengikuti UNBK termasuk kejar paket B, Khsusus untuk kejar paket B di rencanakan pelaksanaan UNBK Kamis, tanggal 26 April 2018
Sebagaimana pendapat yang disampaikan oleh Pjs Walikota Tegal bahwa UNBK ini merupakan tantangan bagi murid-murid untuk belajar lebih giat lagi dan lebih banyak lagi
“Karena nampaknya UNBK inikan merupakan soal yang dibuat oleh pusat dan saya juga menghimbau utamanya kepada sekolah, guru supaya pembelajaran dimaksimalkan sehingga pada saat anak-anak melaksanakan ujian seperti ini ia sudah bisa menyerap apa yang diterima disekolah,” ucap Pjs.Walikota.
“Saya mengharapkan semuanya lulus, apapun yang terjadi harus lulus semua karena itu prestasi tersendiri untuk kota Tegal,” tutur Pjs Walikota.
Sementara itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal, DR. Johardi dimana tahun 2017 tingkat kelulusan yang mencapai 99, 4 persen dimana ada beberapa siswa yang tidak mengikuti ujian di karenakan pindah ke luar kota dan meninggal dunia mengharapkan untuk tahun ini tinggkat kelulusan mencapai 100 persen.
“Untuk pantauan hari pertama sampai hari kedua ini, semua siswa peserta UNBK yang terdaftar setingkat SLTP/MTS hadir semua, mudah mudahan sampai dengan selesai tidak ada yang tidak masuk, sakit dan lain sebagainya,” ucap Johardi.
Ditambahkan oleh Johardi khusus untuk peserta UNBK kejar paket B dimana tahun 2017 tingkat kehadiran hanya mencapai 85 persen dan untuk tahun 2018 diharapkan bisa mencapai 100 persen.
“Karena mereka disamping sekolah mereka juga bekerja, mungkin juga ada yang diluar kota, harapan kami dan sudah kami sosialisasikan agar wajib mengikuti walaupun pada pelaksannanya berbeda,” ujar Johardi.